Sebelumnya, korban meninggal dunia telah dikembalikan ke negara asalnya Inggris. Korban pria berusia 73 tahun ini diduga meninggal akibat serangan jantung saat terjadinya turbulensi.
Hingga saat ini, belum diketahui apa penyebab pasti terjadinya turbulensi yang semakin marak di dunia penerbangan. Namun, banyak pihak mengasosiasikan kasus turbulensi dengan kondisi cuaaca buruk atau badai, meski sebenarnya banyak kasus turbulensi yang terjadi saat kondisi cuaca cerah dan tidak berawan.
Menurut laporan NTSB pada tahun 2021, turbulensi bertanggung jawab terhadap 37,6 persen kasus kecelakaan dalam industri penerbangan selama periode 2009 - 2018. Bahkan menurut catatan FAA, terdapat 146 kasus luka serius akibat insiden turbulensi pesawat selama periode 2009-2021. (AP)
Load more