Acara peluncuran kertas kebijakan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono yang menekankan pentingnya akselerasi transformasi sistem kesehatan.
"Database yang presisi dan layanan kesehatan yang didukung teknologi seperti artificial intelligence (AI) membuat pasien, tenaga medis, industri farmasi, peneliti, dan pemerintah menjadi lebih mudah untuk membuat kebijakan yang lebih terintegrasi," kata Dante dalam sambutannya.
Pijar Foundation menyebut bahwa pencegahan pandemi berikutnya adalah agenda prioritas bagi Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Sistem kesehatan tidak lagi cukup bersifat reaktif, melainkan harus lebih preventif dan efektif melalui digitalisasi.
Terlebih, setelah Indonesia menjabat sebagai Ketua Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) pada 2023, transformasi digital kesehatan untuk mencegah pandemi berikutnya dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan sehari-hari semakin diangkat sebagai isu kritis untuk masa depan bersama.
Kertas kebijakan tersebut berisi sejumlah rencana aksi kolaborasi dan rekomendasi kebijakan. Salah satunya, yakni pengembangan ekosistem (hub) riset dan pertukaran pengetahuan terkait teknologi kesehatan berbasis AI dan keamanan data kesehatan (health data security).
Kertas kebijakan Accelerating Southeast Asia's Predictive Healthcare System disusun secara kolaboratif antara Pijar Foundation dan 41 peserta yang merupakan pemain-pemain strategis sektor kesehatan.
Load more