Jakarta, tvOnenews.com - Setelah terpuruk hingga 1,56 persen pada perdagangan Selasa (29/5/2024), koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal berlanjut. Sentimen negatif dari bursa kawasan akan menekan pergerakan pasar saham domestik hari ini.
Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas menilai bahwa pergerakan indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terkoreksi pekan ini telah mebuat IHSG memasuki demand zone, yakni dimana ada potensi permintaan yang cukup tinggi setelah harga saham dianggap relatif murah.
"IHSG mulai kembali mengalami koreksi memasuki demand zone. View kita masih sama,
masih ada potensi harga memantul dari area demand 7.136-7.163," seperti dikutip dari riset BRI Danareksa Sekuritas, Kamis (30/5/2024).
Meski ada potensi penguatan, investor diminta waspada jika terdapat koreksi IHSG yang menembus level support di 7.052. Apalagi, sentimen negatif dari eksternal masih berpotensi menekan pergerakan indeks.
Bursa Asia Anjlok
Melanjutkan koreksi yang terjadi Rabu, bursa di kawasan Asia Pasifik terpantau turun pada perdagangan awal di hari Kamis. Pelemahan bursa kawasan ini, terjadi merespons anjloknya bursa saham di Amerika Serikat tadi malam.
Indeks Nikkei di Jepang terpantau sudah terkoreksi lebih dari 2 persen pada awal perdagangan hari ini. Sementara indeks Kospi di Korea Selatan turun hingga hampir 1 persen.
Tadi malam, bursa saham di Amerika Serikat kembali anjlok, menyusul turunnya harga obligasi pemerintah. Naiknya tingkat imbal hasil atau yield obligasi ini, akan membuat pasar saham menjadi kurang diminati.
Indeks Dow Jones terpantau turun 1,06 persen, sementara S&P terkoreksi 0,,74 persen. Sementara indeks saham teknologi Nasdaq yang sebelumnya menjadi penopang bursa terkoreksi 0,58 persen.
Sementara IHSG pada perdagangan Rabu, terpantau melemah sebesar 113,40 poin atau turun sebesar 1,56 persen dan
ditutup di 7.140,23. Sebanyak 364 saham turun, 235 saham tidak berubah, dan
186 saham naik.(hsb)
Load more