Selain pelemahan nilai tukar atau kurs, Presiden Jokowi menyebut dua faktor lainnya yang paling ditakuti pemerintah di seluruh dunia. Hal kedua adalah terkait dengan ancaman kenaikan harga minyak dunia.
Presiden Jokowi menuturkan, meningkatnya konflik dan tensi geopolitik di Timur Tengah baru - baru ini sempat membuat gejolak di pasar keungan . Perang Israel - Palestina yang sempat menarik keterlibatan Iran sempat memicu kenaikan harga minyak dunia.
"Apa yang terjadi kalau harga minyak naik? Jangan dianggap remeh, perang yang jauh dari kita bisa berpengaruh kepada Indonesia. Kalau harga minyak naik karena produki Iran turun, maka semua barang - barang akan ikut naik," kata Presiden Jokowi.
Selanjutnya, hal ketiga yang ditakuti negara - negara dunia saat ini adal faktor suku bunga pinjaman. Naiknya tingkat suku bunga global akan menambah beban pembayaran bunga utang dari berbagai negara.
"Karena semua negara itu memiliki pinjaman, ada yang sampai 220 persen (dari PDB), ada yang 130 persen, dan kita berada di angka 39 persen. Itu sebenarnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang diperbolehkan UU dan lebih rendah dibandingkan negara - negara lain," kata Kepala Negara. (ant/hsb)
Load more