Dengan diskon tersebut, perangkat Starlink ditawarkan dengan harga Rp4,68 juta dari harga normal sebesar Rp7,8 juta.
Ine mengatakan, langkah yang dilakukan Starlink tersebut bukanlah termasuk "predatory pricing" melainkan "promotional pricing" atau harga promosi, dan hal tersebut merupakan hal yang wajar dalam bisnis.
"Terkait Starlink, dia kan menetapkan harga diskon ada batas waktu, sampai kalau tidak salah 10 Juni. Itu bukan predator, kalau 'predatory pricing' itu menerapkan harga yang di bawah biaya dan dalam jangka waktu tidak terbatas sampai dengan pesaingnya semua tersingkir dari pasar, sehingga dia memperoleh posisi monopoli, itu dia 'predatory pricing'. Ini tidak mungkin menurut saya," kata Ine. (ant/rpi)
Load more