Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Norwegia terus memperkuat kerja sama dengan Indonesia di sektor lingkungan. Bahkan, dana hibah sebesar 1 miliar dolar AS, atau sekitar Rp16 triliun telah disiapkan untuk setiap keberhasilan Indonesia mengurangi emisi karbon dari upaya deforestasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani seusai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Andreas Bjelland Erikson di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (2/6/2024).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa Norwegia menjadi salah satu negara yang memberikan perhatian terhadap bagaimana Indonesia melaksanakan komitmennya dalam penurunan deforestasi.
"Mereka telah mem-pledge (menjanjikan) dana 1 miliar dolar AS yang selama ini hanya bisa di-withdraw (ditarik) kalau ada performance-nya (keberhasilnya), makanya disebut result based payment," kata Sri Mulyani.
Sebagian dari dana ini bahkan sudah berhasil dicairkan untuk dikelola oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
"BPDLH yang berada di bawah Kementerian Keuangan, tapi pengarahnya ada Bu Siti (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya) dan berbagai menteri yang lain itu sudah dipercaya oleh internasional sebagai institusi yang mampu men-deliver secara efisien, akuntabel dan transparan dana-dana tersebut berdasarkan result," kata Sri Mulyani.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia dan Norwegia telah bekerja sama lewat pendanaan berdasarkan kontribusi (result based contribution) untuk pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+).
Load more