“Begitu pula produksi logam timah sebesar 15.340 metrik ton (MT), turun 23 persen dibandingkan 2022 yaitu 19.825 MT,” jelasnya.
Dia menerangkan, penurunan kinerja produksi berdampak pada penjualan logam timah. Pada 2023 volume penjualan logam sebesar 14.385 MT, turun 31 persen dari tahun 2022 yaitu 20.805 MT.
Secara tahunan, lanjutnya, harga rata-rata logam timah settlement di London Metal Exchange (LME) pada tahun 2023 turun 16,8 persen yoy menjadi 25.999 dolar AS per ton. Sedangkan harga per tiga bulan turun 16,2 persen yoy menjadi 25.936 dolar AS per ton.
“Sejalan dengan penurunan harga logam timah di LME, perolehan harga jual rata-rata logam timah perusahaan pada 2023 tercatat 26.585 dolar AS per ton. Harga tersebut turun 16 persen dibandingkan tahun 2022 yang sempat mencapai harga tertinggi yakni 31.474 dolar AS per ton,” ujar Ahmad.
Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia pada semester I tahun 2023 membuat permintaan timah dunia untuk keperluan logam industri juga terus mengalami penurunan.
Di sisi lain, banyaknya pasokan timah ke gudang LME membuat harga logam timah dunia berada di bawah tekanan.
PT Timah membukukan pendapatan sebesar Rp8,4 triliun di tahun 2023.
Load more