Jakarta, tvOnenews.com - Seiring dengan meredanya gejolak di pasar keuangan global, permintaan terhadap obligasi pemerintah mulai meningkat. Terbukti dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau suku, pemerintah berhasil meraup dana hingga Rp10 triliun.
Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pengelolaan Pembaiayaan dan RIsiko (DJPPR) Kementerian keuangan, berhasil melaksanakan lelang SBSN pada tanggal 4 Juni 2024 untuk seri SPNS02122024 (reopening), SPNS03032025 (new issuance), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS004 (reopening) dan PBS038 (reopening).
"Total penawaran yang masuk sebesar Rp26.207.500.000.000,00 (dua puluh enam
triliun dua ratus tujuh miliar lima ratus juta rupiah)," seperti dikutip dari rilis DJPPR, Selaas (4/6/2024).
Sedangkan jumlah yang berhasil dimenangkan, tercatat sebesar Rp10 triliun, ata sesuai target indikatif yang sebelumnya dietapkan oleh pemerintah.
Mayoritas sukuk yang dimenangkan adalah PBSG001, PBS032, SPNS03032025, dan PBS038, dengan nominal masing - masing sebesar Rp2,60 triliun, Rp2,40 triliun, Rp2,35 triliun, dan Rp1,40 triliun.
Pada lelang hari ini diikuti oleh belasan dealer utama perbankan yakni PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT. Bank Permata, Tbk, PT. Bank Panin, Tbk, PT. Bank HSBC Indonesia, PT. Bank OCBC NISP, Tbk, Standard Chartered Bank, PT. Bank CIMB Niaga, Tbk, PT. Bank Maybank Indonesia, Tbk, Citibank N.A, PT. Bank Central Asia, Tbk, dan Deutsche Bank AG.
Selain itu terdapat PT BRI Danareksa Sekuritas, PT. Mandiri Sekuritas, PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk, PT. Bahana Sekuritas, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Selanjutnya, lelang juga diikuti oleh Lembaga Penjamin Simpanan dan Bank Indonesia, selaku peserta lelang. (hsb)
Load more