New York - Wall Street mengakhiri minggu pertama tahun baru dengan kerugian harian dan mingguan pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor khawatir tentang kenaikan suku bunga AS dan berita penyebaran cepat Omicron yang sedang berlangsung.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 4,81 poin atau 0,01 persen, menjadi menetap di 36.231,66 poin. Indeks S&P 500 berkurang 19,02 poin atau 0,41 persen, menjadi berakhir di 4.677,03 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 144,96 poin atau 0,96 persen, menjadi ditutup di 14.935,90 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor consumer discretionary dan teknologi masing-masing merosot 1,65 persen dan 1,01 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor energi terangkat 1,45 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.
Untuk minggu ini, indeks Dow turun 0,3 persen, S&P 500 turun 1,9 persen dan Nasdaq turun 4,5 persen.
Nasdaq membukukan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Februari 2021 dan memimpin penurunan hari ini di indeks-indeks utama. Saham-saham jatuh pada Jumat (7/1/2022) setelah laporan pekerjaan AS untuk Desember meleset dari ekspektasi tetapi masih dipandang cukup kuat untuk mempertahankan jalur pengetatan Federal Reserve.
Data Departemen Tenaga Kerja pada Jumat ( (7/1/2022) menunjukkan pasar pekerjaan AS berada pada atau mendekati pekerjaan maksimum, meskipun pekerjaan naik jauh lebih rendah dari yang diharapkan pada Desember, ketika ada kekurangan pekerja.
Pada Rabu (5/1/2022), risalah yang dirilis dari pertemuan kebijakan Fed 14-15 Desember menunjukkan para pejabat di bank sentral AS memandang pasar tenaga kerja sebagai "sangat ketat," dan mengisyaratkan The Fed mungkin harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.
Load more