Jakarta, tvOnenews.com - Penggunaan kartu uang elektronik atau e-money, ternyata masih menjadi pilihan bagi warga Jakarta saat menggunakan transportasi publik. Penggunaan aplikasi ponsel atau sistem digital di transportasi publik ternyata masih kurang diminati.
Pengguna transportasi publik di DKI Jakarta seperti KRL Jabodetabek, MRT Jakarta, TransJakarta dan LRT Jakarta, hingga saat ini masih betah menggunakan kartu uang elektronik (e-money).
Plt Group Head of Corporate Secretary & Legal Division PT Jaklingko Indonesia Thomas Yulius mengaku, penggunaan aplikasi atau sistem digital di transportasi publik masih sangat sedikit.
"Mereka rata-rata masih menggunakan kartu uang elektronik. Jadi, dari 11 juta yang melakukan transaksi per bulan atau sekitar 400.000 (pengguna) per hari, yang menggunakan aplikasi mungkin cuma sekitar satu persen. Jadi, orang masih nyaman menggunakan kartu," kata Thomas Yulius di Jakarta, Minggu (9/6/2024).
Meski penggunaan aplikasi atau sistem digital memiliki banyak keunggulan dibanding kartu elektronik, Thomas Yulius mengaku warga masih enggan beralih dari kartu uang elektronik.
"Karena sudah jadi culture (budaya) menggunakan kartu, kita mengubahnya butuh waktu. Sebenarnya ada satu keuntungan menggunakan aplikasi yaitu lebih cepat," katanya.
Diskon Tarif Jaklingko
Lebih lanjut Thomas menjelaskan, aplikasi dan kartu transportasi Jaklingko saat ini sudah bisa digunakan oleh para pengguna transportasi publik di Jakarta.
Bahkan, perusahaan memberikan tarif khusus untuk pembelian tiket multimoda untuk tiga moda transportasi yaitu TransJakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.
Ia memberikan contoh, pengguna LRT Jakarta yang menyambung naik TransJakarta atau pengguna MRT Jakarta yang melanjutkan perjalanan dengan TransJakarta akan mendapatkan tarif khusus sebesar maksimal Rp10.000.
Thomas mencontohkan, jika menggunakan kartu uang elektronik, pengguna yang naik MRT dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI, kemudian lanjut naik TransJakarta hingga ke Sarinah, akan dikenakan tarif total Rp17.500. Dengan rincian tarif MRT sebesar Rp14.000 dan tarif TransJakarta sebesar Rp3.500.
"Tapi kalau menggunakan aplikasi Jaklingko atau pakai kartu yang sudah terkoneksi aplikasi Jaklingko, itu akan dikenakan tarif sebesar Rp10.000 saja. Itu cukup signifikan buat pengguna transportasi publik," katanya.
Untuk mendorong Jaklingko ke depan, Thomas mengaku, pihaknya tengah mencoba melakukan kolaborasi dengan LRT Jabodebek agar pembayaran kereta ringan tersebut bisa juga dilakukan di aplikasi Jaklingko.
PT JakLingko Indonesia adalah perusahaan patungan dari empat entitas transportasi yaitu PT MRT Jakarta (Perseroda), PT Jakarta Propertindo (Perseroda), PT TransJakarta, dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). (ant)
Load more