Jakarta, tvOnenews.com - Kecelakaan kerja kembali terjadi di smelter feronikel di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS), di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Kecelakaan tersebut terjadi pada Kamis (13/6) pukul 22.00 WITA dan menyebabkan dua pekerja terluka.
Terkait hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan akan meninjau penyebab insiden smelter di Kawasan Industri IMIP tersebut.
“Mau dilihat, mau ditinjau lagi apa penyebabnya,” ujar Arifin, di Jakarta, Sabtu (15/6).
Arifin mengatakan, tindak lanjut dari Kementerian ESDM adalah pemberian saran terkait keamanan pabrik.
Sedangkan terkait dengan sanksi, Arifin mengatakan hal tersebut berada di Kementerian Perindustrian.
"(Sanksi) harusnya di Kementerian Perindustrian,” ujar Arifin.
Sebelumnya, Manager Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan membenarkan atas kejadian kecelakaan kerja tersebut.
Namun, dirinya membantah bahwa kecelakaan diakibatkan karena ledakan di tungku smelter PT ITSS.
"Itu benar. Namun sekali lagi kami tegaskan bahwa itu terjadi bukan karena ledakan, melainkan semburan uap panas ketika karyawan melakukan pembersihan terak baja yang terdapat di lantai pabrik," ungkapnya dalam keterangan yang diterima, Jumat (14/6).
Kejadian itu berawal saat sejumlah karyawan melakukan pembersihan lantai pabrik dari ceceran terak baja.
Guna mempermudah proses pembersihan, maka dilakukan pemotongan terak baja tersebut.
Setelah terak dipotong, tiba-tiba seorang pekerja menyiramkan air ke terak baja yang baru saja dipotong dengan maksud untuk mempercepat proses pendinginan.
Namun yang terjadi semburan uap panas dan mengenai dua orang karyawan.
Kedua karyawan yang terluka saat ini sudah mendapat perawatan di RSUD Bungku dan kondisi kedua korban dalam keadaan sadar.
Di pihak lain, Ketua Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) IMIP Morowali Henry juga sempat mengatakan terjadi ledakan di tungku smelter tersebut.
Tercatat, sebelumnya juga sempat terjadi ledakan tungku yang sama pada 24 Desember 2023. (ant/rpi)
Load more