Sedangkan modus operandi penyelundupan yang dipakai pelaku cukup beragam, mulai dari bertindak sebagai pengepul BBL, berganti-ganti mobil saat membawa BBL, menggunakan koper berisi BBL saat di bandara, hingga memakai kapal berkecepatan tinggi atau kapal hantu.
Kerugian negara imbas penyelundupan BBL diakui Ipung sangat besar.
Dari sisi ekonomi, nilainya bisa mencapai triliunan rupiah dengan estimasi jumlah benur yang keluar dari Indonesia secara ilegal setiap tahunnya mencapai 500 juta ekor, kerugian itu belum termasuk dari sisi ekologi.
Untuk memberantas praktik penyelundupan benur ini, selain meningkatkan jam operasi, PSDKP menggandeng aparat penegak hukum lain seperti TNI AL dan Kepolisian.
Selain itu, kerja sama juga dijalin dengan Bea Cukai, petugas bandara, termasuk dengan nelayan.
"Penyelundupan benur ini soal cuan besar, makanya mereka tidak mau berhenti. Tapi kami sudah petakan, dan kami bekerja sama dengan aparat penegak hukum lain, termasuk dengan nelayan. Tinggal tunggu tanggal mainnya kita pukul, karena kami sudah siap melakukan operasi di lapangan," kata Ipung.
Berdasarkan data PSDKP, sepanjang 2023 jumlah BBL yang berhasil diselamatkan aparat penegak hukum dari para pelaku penyelundupan lebih dari 1,34 juta ekor. Sedangkan tahun ini hingga Mei lalu, jumlahnya sudah hampir 1 juta ekor. (ant/rpi)
Load more