Jakarta, tvOnenews.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menganjurkan masyarakat untuk menyembelih hewan kurban di rumah potong hewan (RPH).
Imbauan tersebut disampaikan Mendag Zulhas sebagai antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
“Oleh karena itu, kita mengimbau masyarakat yang ingin berkurban, silahkan bawa ke rumah potong hewan. Dijamin bagus, bersih karena memang tidak boleh lagi memotong hewan sembarangan,” kata Zulhas saat meninjau RPH di Bandung, Sabtu (15/6/2024).
Mendag mengatakan, kurban yang dilakukan pemotongan di rumah pemotongan hewan akan diperiksa secara ante mortem dan post mortem oleh petugas guna menjamin kesehatan dari hewan ternak.
Ante mortem adalah pemeriksaan kesehatan sebelum objek atau hewan kurban mengalami kematian.
Sedangkan, post mortem bisa diartikan sebagai pemeriksaan kesehatan setelah objek disembelih atau dipotong.
“Jadi kalau sudah sampai dagingnya diambil, diperiksa lagi. Dagingnya bagus, sehat, layak atau tidak jadi sangat dijamin,” kata Mendag.
Menurut Zulhas, pemotongan hewan kurban di RPH akan lebih terkontrol.
Selain itu, daging juga akan lebih higienis dibandingkan dengan melakukan penyembelihan di lingkungan permukiman.
Fasilitas di RPH juga memungkinkan penanganan limbah hasil penyembelihan lebih baik, sehingga tidak menimbulkan aroma yang mengganggu warga sekitar.
“Karena memang tidak boleh lagi memotong hewan sembarangan. Kalau dulu kan di rumah, di masjid, sekarang tidak boleh lagi," ujar Mendag.
"Agar bersih, higienis dan juga tidak mengganggu soal baunya dan sebagainya,” tambahnya.
Selain itu, Zulhas meminta masyarakat untuk mengecek barcode atau QR code di setiap kalung tanda sehat bagi hewan kurban yang telah menjalani pemeriksaan.
Hal itu untuk memastikan dan menjamin kesehatan hewan sebelum dipotong.
“Jadi bisa dilihat di aplikasi, sapi ini aman atau tidak, ada datanya lengkap pakai barcode,” kata dia (ant/rpi)
Load more