Kebijakan Makro Yang Berhati - Hati
Lebih lanjut IMF mengakui bahwa kebijakan makroprudensial pemerintah Indonesia tetap prudent atau berhati - hati, yang bisa memberi dukungan di tengah ekonomi dunia yang bergejolak.
Pascapandemi Covid-19, IMF mengapresiasi turunnya tingkat defisit anggaran pemerintah. Bahkan, di tahun 2023 lalu, Indonesia berhasil mencatat surplus primer yang pertama dalam sepuluh tahun terakhir.
Tingkat defisit yang ditetapkan di bawah 3 persen, menurut IMF, akan memberi ruang bagi Indonesia untuk menopang pertumbuhan melalui pilihan kebijakan yang lebih ekspansif di tahun 2024 - 2025.
"Pembatasan defisit di bawah 3 persen, masih bisa menopang visi Indonesia Emas, khususnya jika ini ditopang oleh naiknya penerimaan, belanja pembangunan yang berkualitas, yang akan menjaga fiskal tetap aman," jelas IMF. (hsb)
Load more