Kudus, Jawa Tengah - Tumpukan puluhan truk milik Tardi yang belum terjual masih tertata rapi di rumahnya di Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Mainan anak berbahan kayu tersebut belum laku karena dampak pandemi.
”Awalnya beli miniatur truk di magelang untuk dijual di Rembang dan Demak, tapi sekarang saya bikin sendiri. Bahannya dari kayu triplek bekas.” Ungkap Tardi, Minggu (09/01/22).
Perajin miniatur truk kayu di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah hanya bisa pasrah kala pandemi virus corona melanda karena tak bisa berjualan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Kini mereka mencoba bangkit dengan memproduksi kembali miniatur truk.
Menurut Tardi, enam tahun belakangan ini ia memilih membuat miniatur truk. Biasanya truk buatannya dijual saat musim tradisi Dandangan jelang Ramadan di Kudus dan tradisi Kupatan di Rembang dan Demak.
Namun karena adanya pandemi dua tahun ini dan tradisi-tradisi masyarakat itu sementara ditiadakan, Tardi pun tidak bisa menjual miniatur truknya. Beruntung masih ada anak-anak yang datang langsung ke rumahnya untuk membeli.
Meski terdampak pandemi, Tardi yang kini telah berusia 70 tahun ini tak mau pasrah begitu saja dan mencoba bangkit dengan memproduksi kembali miniatur truk sedikit demi sedikit.
" Berharap agar pandemi virus corona segara hilang, sehingga kondisi kembali normal lagi dan dagangannya bisa laris terjual seperti sedia kala," harap Tardi.
Tardi pun yakin mainan miniatur truk miliknya masih bisa bertahan ditengah gempuran permainan modern yang semakin menjamur. (Galih Manunggal/Buz)
Load more