Tujuh Langkah
Selain komunikasi yang lebih baik, Said Abdullah juga mengusulkan enam langkah atau upaya yang bisa dilakukan dalam jangka menengah untuk mencegah gejolak nilai tukar rupiah.
Pertama, menurut Said Abdullah, adalah dengan memastikan tata kelola devisa, terutama devisa hasil ekspor sumber daya alam, dapat berjalan optimal untuk memperkuat cadangan devisa. Pemerintah bisa memberikan kebijakan insentif dan sanksi yang sepadan untuk menopang tata kelola devisa nasional.
Upaya kedua, lanjut Said Abdullah dilakukan dengan melanjutkan reformasi pada sektor keuangan agar lebih inklusif dan mendorong aliran modal asing semakin tumbuh.
“Sebab, aliran masuk investasi portofolio kembali positif pada triwulan II 2024 (sampai dengan 30 Mei 2024) secara neto tercatat sebesar 3,3 miliar dolar AS. Artinya peluang ini perlu terus dijaga oleh Pemerintah dan Bank Indonesia (BI),” katanya.
Selanjutnya upaya ketiga, adalah dengan pengetatan kebijakan impor, terutama pada sektor yang makin menggerus devisa. Said Abdullah menilai importasi hendaknya difokuskan sebagai kebijakan jangka pendek untuk menambal defisit pangan dan energi yang terus berlanjut.
Sedangkan langkah keempat, menurut Said Abdullah, pemerintah perlu memastikan Surat Berharga Negara (SBN) menjadi instrumen yang menarik bagi investor asing, dengan imbal hasil (yield) yang moderat agar tidak menjadi beban bunga. Pemerintah juga perlu memastikan stand by buyer (pembeli siaga) untuk SBN, seperti yang sebelumnya dilakukan Bank Indonesia.
Load more