Jadi Solusi
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono optimistis bahwa program tersebut bisa efektif untuk pengendalian banjir dan rob di Tambak Lorok.
“Untuk kawasan seluas 56 hektare ini, kita lakukan penataan kawasan serta pengendalian banjir dan rob. Kita bangun tanggulnya sepanjang 3,6 km dan saat ini sudah tertutup semua sehingga tidak akan ada lagi banjir dan rob yang masuk di kawasan Tambak Lorok ini,” kata Menteri Basuki.
Selain pembangunan tanggul, Menteri Basuki juga menjelaskan bahwa dalam sistem pengendalian banjir ini juga terdapat 2 kolam retensi/ tampungan yang memiliki luas 12,02 hektare dan 8,57 hektare. Masing-masing kolam retensi juga dilengkapi pompa berkapasitas 3 x 500 liter per detik.
“Seluruh progresnya sudah mencapai 85 persen. Nanti akan selesai semua pada Agustus 2024. Pembebasan lahannya dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang, dan pembangunan oleh Kementerian PUPR, jadi ada kolaborasi,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki juga yakin pengendalian banjir dan rob di Kawasan Tambak Lorok Tahap II ini akan efektif dalam mengendalikan banjir dan rob yang ada di Semarang.
Load more