Jakarta, tvOnenews.com - Menjelang pergantian pemerintahan, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kian meningkat dalam dua tahun terakhir. Untuk membiayai program unggulan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, tingkat defisi di tahun 2025 diperkirakan bakal naik ke kisaran 2,45 - 2,82 persen.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui, adanya tren kenaikan tingkat defisit. Pada tahun 2023, defisit APBN tercatat Rp347,6 triliun, atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB). Selanjutnya, pada tahun 2024, defisit ditetapkan sebesar 2,29 persen, dan selanjutnya diperkirakan naik ke kisaran 2,45 - 2,82 persen di tahun 2025.
Meski terjadi peningkatan defisit, Menko Airlangga menyebut bahwa tingkat defisit fiskal di Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Apalagi, tingkat defisit di Indonesia dipatok di bawah 3 persen menurut Undang-undang.
Dia membandingkan dengan di India dengan tingkat defisit fiskal minus 7,9 persen, Cina minus 7,16 persen, Amerika Serikat minus 6,67 persen, Jepang minus 6 persen. Kemudian, Thailand tercatat minus 4 persen, Filipina minus 4 persen, Malaysia 3,5 persen, serta Norwegia minus 10,13 persen.
“Artinya budget deficit di negara lain tinggi dan juga relatif kita lebih baik dari negara-negara lain,” kata Menko Airlangga.
Load more