Jakarta, tvOnenews.com - Sesuai dengan konsep green city atau kota hijau, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dilakukan dengan mengedepankan energi baru terbarukan (EBT). Untuk memenuhi kebutuhan energi, pemerintah telah menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt di IKN.
Untuk memantau pembangunan energi baru terbarukan (EBT) di IKN, Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke IKN, di Kalimantan Timur. Komisi yang membidangi energi, riset dan teknologi serta lingkungan hidup ini memantau komitmen pembangunan IKN sebagai kota hijau.
“IKN ini kami cek apakah betul membangun dengan konsep-konsep tersebut (green city) dilaksanakan," kata Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Dari hasil pemantauan, Komisi VII DPR RI menemukan bahwa progres tahap pembangunan PPLTS di IKN telah berjalan sebesar 10 Megawatt, atau sekitar 20 persen dari total target pemerintah sebesar 50 Megawatt.
Lebih lanjut Sugeng menegaskan bahwa pembangunan IKN dengan konsep kota pintar (smart city) dan kota hijau merupakan komitmen bersama, terlebih dalam pemanfaatan energi terbarukan sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam konteks net zero emission.
Progres IKN
Lebih lanjut Sugeng Suparwoto menjelaskan, dalam kunjungan tersebut, Komisi VII juga menyinggung soal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang dinilai pihaknya sangat penting dalam pembangunan IKN.
Untuk tahun 2024 saja, jelas Sugeng Suparwoto, total dana APBN yang dianggarkan untuk pembangunan infrastruktur di IKN sudah mencapai kurang lebih Rp37 triliun.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN Nusantara Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi mengatakan bahwa hingga 20 Juni 2024, progres pembangunan IKN sudah mencapai 84 persen.
Dengan perkembangan ini, Otoritas IKN optimistis upacara 17 Agustus di IKN pada bulan Agustus mendatang dapat berjalan dengan baik.
Selain itu, Otorita IKN juga optimistis untuk menyambut pemindahan awal Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dimulai pada September 2024 mendatang. "Kami yakin semua target dapat terselesaikan dan diharapkan semua target dapat terpenuhi,” kata Thomas. (ant)
Load more