Lebih lanjut, Menkeu mencatat bahwa belanja negara hingga bulan kelima sudah mencapai Rp1145,3 triliun. Dengan kata lain, pemerintah telah belanja dari seluruh total belanja yaitu 34,4% dari total pagu yang ada di APBN.
"Ini tumbuhnya 14% lebih tinggi dari tahun lalu atau (yoy)," tambah Sri Mulyani.
Posisi APBN RI hingga akhir Mei mencatatkan keseimbangan primer positif Rp184,2 triliun.
"Namun, total anggaran kita membukukan defisit Rp 21,8 triliun atau 0,10% dari Produk Domestik Bruto karena defisit diukur dari persentase terhadap PDB," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyampaikan, lingkungan ekonomi global dan nasional sangat mempengaruhi APBN untuk bekerja lebih keras.
Dari sisi global, eskalasi konflik dan friksi antar negara yang masih terus meningkat atau bahkan meningkat dari bulan ke bula menjadi salah satu faktor.
Perang di Ukraina-Rusia, krisis di Timur Tengah dan persaingan antara Amerika Serikat dan RRT terus menciptakan momentum ketegangan.
Load more