LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Eks Penyidik KPK Aulia Postiera dan Novel Baswedan membeberkan risiko yang akan ditanggung masyarakat, buntut diretasnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).
Sumber :
  • YouTube Novel Baswedan

Bahaya! Eks Penyidik KPK Bongkar Risiko Jebolnya Pusat Data Nasional PDNS 2, Masyarakat Sangat Dirugikan: Pemerintah Menyepelekan

Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan Aulia Postiera hanya bisa prihatin menyaksikan pusat data nasional RI diobrak-abrik peretas.

Sabtu, 29 Juni 2024 - 03:20 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Jebolnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) oleh peretas atau hacker adalah insiden yang menjadi perhatian sangat serius.

Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan Aulia Postiera hanya bisa prihatin mendengar data nasional RI diobrak-abrik dan digondol peretas.

Aulia Postiera sebagai anggota IM57+ Institute yang konsen dalam keamanan siber membeberkan risiko yang akan ditanggung masyarakat akibat runtuhnya pusat data nasional.

Melalui diskusinya bersama Novel Baswedan, insiden kebobolan data ini menunjukkan betapa lemahnya pertahanan siber negara.

Baca Juga :

"Terlalu sering yang namanya kebocoran data di negara ini, kita masih ingat ada yang namanya Bjorka dan macam-macam," ungkapnya di YouTube Novel Baswedan, dikutip Sabtu (29/6/2024).

Salah satu risiko dicurinya data nasional adalah potensi kejahatan yang akan menimpa masyarakat.

Khususnya adalah kejahatan finansial yang bisa terjadi kepada siapa saja dan setiap saat lewat data-data privat yang semestinya dilindungi negara.

"Di dompet uang mungkin nggak hilang, tapi di bank bisa hilang. Ada risiko finansial di sana. Sering ada kejahatan-kejahatan orang dikirimi melalui WA akhirnya mobile bankingnya dikuasai, uangnya dikuras," ujar Aulia Postiera.

Tak hanya itu, risiko kerugian material sangat besar juga akan mengintai perusahaan-perusahaan dan lembaga.

Bagaimana tidak, server PDNS yang akibat serangan serangan ransomware menyimpan data ratusan instansi pusat dan daerah dari seluruh Indonesia.

Maka, praktis layanan yang dijalankan instansi pemerintahan dan lembaga baik untuk urusan internal dan layanan masyarakat, berisiko disalahgunakan dan rentan kejahatan.

Celakanya, belum ada kepastian siapa yang akan menjamin risiko-risiko yang akan dihadapi masyarakat nantinya.

"Belum juga risiko reputasi, terutama perusahaan. Ketika perusahaan mengelola data dari masyarakat dan terjadi kebocoran, sudah pasti kepercayaan itu turun dan itu bisa menghancurkan kredibilitas perusahaan," ungkap Aulia kepada Novel Baswedan.

Soal pencurian identitas, tidak sedikit kasus kejahatan siber yang akan terjadi berawal dari kebocoran data.

"Bahaya sekali, cuman negara ini menyepelekan hal-hal seperti ini," ungkapnya prihatin.

Pada Senin (24/6), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika mengidentifikasi sebanyak 211 instansi yang terdampak insiden serangan siber PDNS 2. Sehari berselang, teridentifikasi ada sebanyak 282 instansi yang terimbas insiden itu.

Hingga Rabu (26/6), tercatat 44 instansi yang siap untuk melakukan pemulihan data, sedangkan sisanya masih dalam proses. Dari semua itu, lima instansi telah melayani kembali masyarakat setelah melakukan migrasi data.

Menkominfo Budi Arie Tak Mau Disalahkan atas Bobolnya Pusat Data Nasional?

Terkait hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dicecar oleh Komisi I DPR dan BSSN karena tidak mem-back up data nasional PDNS.

Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi (Projo) itu menegaskan yang bertanggung jawab untuk mem-back up data adalah pihak tenant dari kementerian/lembaga.

“Yang mem-back up data itu harusnya tenant-nya kementerian/lembaga,” kata Budi di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024).

Menkominfo juga sempat membela diri dengan mengatakan bahwa tidak ada negara yang ingin server pemerintahannya diretas.

“Ini ransomware per negara di tahun 2022-2023. Kita bisa lihat ini ransomware tidak ada seluruh dunia yang tidak terkena serangan ransomware,” katanya.

Budi menjelaskan yang paling banyak terkena serangan ransomware adalah Amerika Serikat sebesar 40,43 persen, Kanada 6,75 persen, Inggris 6,44 persen, Jerman 4,29 persen, dan Perancis 3,8 persen.

“Indonesia terkena dampak sekitar 0,67 persen dari serangan ransomware. Jadi memang virus ini melanda seluruh dunia dan menjadi perhatian kita bersama,” ungkapnya.

Saat ini, Kemkominfo masih mengupayakan pemulihan penuh terhadap PDNS 2 yang kocar-kacir tersebut. (rpi)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Buntut Skandal Cabul Hasyim Asy'ari, KMPKP Desak KPU Lakukan Ini hingga Singgung Presiden Jokowi

Buntut Skandal Cabul Hasyim Asy'ari, KMPKP Desak KPU Lakukan Ini hingga Singgung Presiden Jokowi

Buntut kasus tindak asusila Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI nonaktif Hasyim Asy'ari, lembaga negara ini didesak membuat pedoman penanganan kekerasan gender
Menangis dengar Anaknya Cerita Dicabuli Pengurus Ponpes di Lumajang Setelah Dinikahi Tanpa Izin, Ayah Santriwati Tetap Bijak Bilang Ini

Menangis dengar Anaknya Cerita Dicabuli Pengurus Ponpes di Lumajang Setelah Dinikahi Tanpa Izin, Ayah Santriwati Tetap Bijak Bilang Ini

Orang tua santriwati yang dinikahi siri tanpa izin kembali menangis dengar anaknya sempat dicabuli oleh pengurus ponpes di Lumajang. Meski demikian, dirinya..
BEM Unud Kirim Karangan Bunga ke KPU Bali, Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Dipecatnya Hasyim Asy'ari

BEM Unud Kirim Karangan Bunga ke KPU Bali, Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Dipecatnya Hasyim Asy'ari

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) Bali, menyerahkan karangan bunga ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, Jumat (5/7).
Sudah Kantongi Sidik Jari, Polres Garut Masih Kesulitan Identifikasi Korban Mutilasi

Sudah Kantongi Sidik Jari, Polres Garut Masih Kesulitan Identifikasi Korban Mutilasi

Polres Garut masih terus menelusuri identitas korban mutilasi di Jalan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang sampai saat ini status korban masih misterius
Jelang Fancon BLOOM Doh Kyung Soo, Simak Ketentuan Tas dan Larangan Barang Bawaan

Jelang Fancon BLOOM Doh Kyung Soo, Simak Ketentuan Tas dan Larangan Barang Bawaan

Member grup EXO, DOH KYUNG SOO akan menyapa para EXOL Indonesia dalam DOH KYUNG SOO ASIA FAN CONCERT TOUR BLOOM in JAKARTA.
Tak Kuat Menahan Hasrat, Cindra Aditi Blak-blakan Bongkar Ajakan Maut Hasyim Asy'ari Berawal di Ruang Tamu Kamar

Tak Kuat Menahan Hasrat, Cindra Aditi Blak-blakan Bongkar Ajakan Maut Hasyim Asy'ari Berawal di Ruang Tamu Kamar

Ajakan maut Ketua KPU Hasyim Asy'ari kepada anggota PPLN Belanda Cindra Aditi membuatnya tak kuasa menolak ajakan Ketua KPU itu untuk memenuhi hasratnya.
Trending
Prediksi Mengejutkan Reza Indragiri soal Hasil Praperadilan Pegi: Karena 3 Faktor Ini

Prediksi Mengejutkan Reza Indragiri soal Hasil Praperadilan Pegi: Karena 3 Faktor Ini

Sidang praperadilan Pegi Setiawan akan digelar Senin, 8 Juli 2024 di Pengadilan Negeri  Bandung. Sidang ini, akan menentukan nasib Pegi Setiawan.
Rincian Isi Chat WhatsApp Hasyim Asy'ari dan Cindra, Berkali-kali Panggil Sayang hingga Singgung Celana Dalam Korban

Rincian Isi Chat WhatsApp Hasyim Asy'ari dan Cindra, Berkali-kali Panggil Sayang hingga Singgung Celana Dalam Korban

Terungkap rincian pesan WhatsApp antara mantan Ketua KPU Hasyim Asy'ari dengan Cindra Aditi Tejakinkin (CAT) korban asusila yang berisi rayuan serta panggilan..
Nama Vincent dan Desta Terseret Kasus Asusila Hasyim Asy'ari, Terungkap Ini Peran Mereka

Nama Vincent dan Desta Terseret Kasus Asusila Hasyim Asy'ari, Terungkap Ini Peran Mereka

Presenter Vincent dan Desta namanya ikut terseret dalam kasus asusila yang menimpa Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari.
Euro 2024: Alasan Jerman Tak Diberi Penalti Kontra Spanyol meski Marc Cucurella Tampak Lakukan Handball Terungkap

Euro 2024: Alasan Jerman Tak Diberi Penalti Kontra Spanyol meski Marc Cucurella Tampak Lakukan Handball Terungkap

Seorang jurnalis asal Inggris menjelaskan alasan Jerman tak diberi penalti kontra Spanyol meskipun Marc Cucurella jelas-jelas menyentuh bola dengan tangannya.
Setelah Hubungan Badan di Hotel dengan Ketua KPU, Korban Cindra Aditi Mengalami Ini di Area Reproduksinya...

Setelah Hubungan Badan di Hotel dengan Ketua KPU, Korban Cindra Aditi Mengalami Ini di Area Reproduksinya...

Bahkan setelah berhubungan badan dengan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, korban Cindra Aditi Tejakinkin mengalami gangguan kesehatan fisik pada area reproduksinya.
Mengetahui Abuya Mama Ghufron Ngaku Bisa Bahasa Semut, Buya Yahya Ingatkan Umat Islam Jangan Salah Pilih Guru Agama

Mengetahui Abuya Mama Ghufron Ngaku Bisa Bahasa Semut, Buya Yahya Ingatkan Umat Islam Jangan Salah Pilih Guru Agama

Abuya Mama Ghufron mendapat sorotan menohok dari Buya Yahya sejak viral mengaku paham bahasa semut. Buya Yahya ungkap umat Islam harus tepat pilih guru agama.
Pengakuan Mencengangkan Saksi Baru Vina, Bocorkan Kronologi hingga Tak Kenal Pegi

Pengakuan Mencengangkan Saksi Baru Vina, Bocorkan Kronologi hingga Tak Kenal Pegi

Publik dicengangkan dengan pengakuan saksi baru pembunuhan Eky dan Vina Cirebon pada tahun 2016 silam. Saksi baru itu bernama Indra Pratama Putra (28).
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Kabar Utama
21:00 - 22:00
Indonesia Dalam Peristiwa
22:00 - 23:00
One Pride Mixed Martial Arts
Selengkapnya