Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tengah melakukan upaya peningkatan produksi, diversifikasi olahan produk, hingga optimalisasi pemanfaatan susu kambing perah.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengusahakan untuk meminimalisir impor kambing perah.
Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta, Mentan menyampaikan bahwa impor hanya akan meningkatkan kesejahteraan peternak negara lain.
Hal itu disampaikan Menteri Andi Amran Sulaiman saat berkunjung ke CV Sahabat Ternak dan Bhumi Naraya Farm di Kelurahan Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kami cetak peternak, stop impor. Sebesar Rp37 triliun digunakan membesarkan peternak Indonesia," kata Mentan.
Untuk itu, Menteri Andi Amran Sulaiman akan mencetak peternak kambing di seluruh Indonesia untuk menyetop impor yang cukup besar tersebut.
Menteri Pertanian juga menanyakan kepada peternak langsung terkait apa yang dibutuhkan supaya peternakan berkembang pesat di Indonesia, seperti di Sleman.
Menurut Amran, beternak kambing tidak ada yang istimewa. Hal yang menjadi persoalan adalah mau atau tidak. Peternakan itu memberikan keuntungan bagi masyarakat.
"Beternak itu semudah membalikkan tangan. Yang menjadi pertanyaannya mau atau tidak," katanya.
Ketua Perserikatan Peternak Domba DIY Sofyan mengatakan anggota Perserikatan Peternak Domba DIY ada 250 peternak.
Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam peternakan, khususnya ternak domba. Yakni peternak di DIY belum swasembada serat hijau pakan.
Peternak DIY mendatangkan serat hijau ternak dari Jawa Timur. Namun, hari ini, harga serat hijau di DIY sangat tinggi, yakni Rp6.500 per kilogram dari sebelumnya Rp1.500 per kilogram.
"Kami membuka peluang lahan untuk menanam pakan ternak seluas tiga hektare. Biaya untuk itu sangat mahal," katanya. (ant/rpi)
Load more