Jakarta, tvOnenews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan generasi muda untuk selalu mewaspadai kejahatan digital di sektor keuangan. Literasi keuangan yang memadai bagi generasi muda dinilai sangat penting untuk mengantisipasi modus - modus kejahatan di sektor keuangan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Eksektif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Minggu (30/6/2024).
"Generasi muda sebagai kelompok masyarakat yang melek secara digital harus mewaspadai maraknya kejahatan finansial berbagai modus kejahatan digital yang sering terjadi di masyarakat," kata Friderica.
Memasuki era digitalisasi dan perkembangan teknologi, saat ini terdapat beberapa risiko yang muncul dan berpotensi merugikan masyarakat di sektor keuangan melalui keamanan siber (cyber security dan data pribadi).
Ragam atau modus kejahatan di sektor finansial, jelas Friderica, sangat bervariasi. Mulai dari social engineering (soceng), dimana pelaku melakukan tindakan manipulasi psikologis terhadap korban, setelah mendapatkan data informasi pribadi yang bersangkutan melalui jejaring sosialnya.
Selain itu, terdapat aksi phising atau tindakan memancing korban melalui situs palsu, file APK, hingga undangan digital. Terakhir, terdapat juga modus pencurian informasi keuangan melalui ATM (anjungan tunai mandiri).
Literasi Keuangan
Halaman Selanjutnya :
Untuk mengantisipasi jebakan kejahatan digital di sektor keuangan, Friderica mengaku, OJK terus meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda, termasuk di Kalimantan Tengah. Salah langkah yang dilakukan adalah dengan penyelenggaraan kuliah umum edukasi keuangan yang OJK Kalteng laksanakan di Palangka Raya pada pertengahan Juni 2024 dengan peserta mencapai hingga ratusan perwakilan mahasiswa berbagai universitas. Kegiatan ini sejalan dengan misi menuju Indonesia Emas 2045 yang mana mahasiswa memegang peranan yang sangat strategis sebagai agent of change dan future leaders. "Selain berperan penting dalam membangun bangsa, mahasiswa dan pemuda juga merupakan bagian dari sepuluh sasaran prioritas penerima program edukasi berdasarkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025," kata Friderika. Dia menekankan diperlukan upaya lebih untuk meningkatkan pemahaman keuangan di kalangan generasi muda agar dapat mengelola keuangan dengan bijak dan terhindar dari jebakan keuangan ilegal. Sebab apabila literasi keuangan generasi muda rendah, maka dapat membuat mereka rentan terjebak dalam iming-iming investasi dengan keuntungan instan. (ant)
Load more