Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah tren kenaikan tingkat suku bunga, pemerintah mulai kesulitan untuk mencari pembiayaan lewat penerbitan surat utang. Tingginya tingkat imbal hasil atau yield yang diminta investor membuat pemerintah sulit mencapai target dalam lelang penerbitan obligasi termasuk sukuk (obligasi syariah).
Dalam lelang tujuh seri sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang digelar Selasa (2/7/2024), pemerintah hanya berhasil meraup dana sebesar Rp7,184 triliun. Jumlah ini jauh lebih rendah daripada target indikatif yang dtetapkan pemerintah sebesar Rp11 triliun.
Tujuh seri sukuk yang dilelang melalui sistem lelang Bank Indonesia tersebut adalah seri SPNS20012025 (reopening), SPNS01042025 (new issuance), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS004 (reopening) dan PBS038 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
"Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp7.184.000.000.000,00 (tujuh triliun seratus delapan puluh empat miliar rupiah)," seperti dikutipdari keterangan tertulis yang dirilis Direktorat Jendral pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.
Bahkan, dari nilai Rp7,184 triliun yang dimenangkan tersebut, sebagian diantaranya berasal dari peserta lelang non-kompetitif, seperti Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar Rp1,212 triliun.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa sebenarnya pemerintah mendapat cukup banyak penawaran (bid) yang masuk saat lelang, yakni mencapai Rp17,944 triliun.
Penawaran terbesar adalah terhadap seri PBS038, yang bertenor 25 tahun. Seri sukuk yang menjanjikan tingkat imbal hasil (yield) tertinggi sebesar 6,875 persen adalah yang paling diminati dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp5,319 triliun.
Imbal Hasil Tinggi
Meski jumlah penawaran yang masuk dalam lelang sukuk ini masih relatif tinggi, namun tingkat imbal hasil yang diminta investor ternyata relatif tinggi. Imbal hasil tertinggi juga terjadi PBS038, dimana yield tertinggi dan terendah berada di kisaran 7,100 persen hingga 7,320 persen.
Mengingat tingginya yield yang diminta investor, pemerintah hanya memenangkan sebagian dari penawaran yang masuk, dengan tingkat rasio penawaran dengan yang dimengkan sebesar
Sehingga pemerintah akhirnya hanya memenangkan sebagian penawaran dengan tingkat imbal hasil yang dinilai layak.
Rata - rata yield yang dimenangkan untuk seri PBS038 adalah sebesar 6,875 persen. Selanjutnya tingkat imbalan untuk seri PBS032, PBSG001, dan PBS004, adalah masing - masing sebesar 4,875 persen, 6,625 persen, dan 6,100 persen.
Setelah berhasil melakukan lelang, selanjutnya tanggal setelmen untuk ketujuh seri obligasi syariah tersebut akan dilakukan pada 4 Juli 2024 mendatang.
Penerbitan seri Green Sukuk melalui lelang ini melengkapi program penerbitan Green sukuk yang sudah dilakukan sebanyak 6 kali di pasar global sejak tahun 2018 dan 6 kali di pasar domestik melalui green sukuk ritel sejak tahun 2019.
Seri PBSG001 juga dapat digunakan untuk mendukung program RPIM (Rasio Pembiayaan Inlkusif Makropudensial) bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.
Namun dalam lelang kali ini, seri PBSG001 ini masih kurang dilirik investor, dengan jumlah penawaran yan gmasuk hanya Rp1,3 triliun. Sedangkan yang dimenangkan hanya sebesar Rp100 miliar (termasuk Rp30 miliar non-kompetitif). (hsb)
Load more