Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah saat ini telah membentuk sitem atau platform Indonesia National Single Window (INSW) untuk meningkatkan efisiensi layanan publik yang terintegrasi serta digitalisasi di sektor ekspor-impor.
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2018 mengenai INSW, harmonisasi kebijakan dan sinkronisasi proses bisnis antar Kementerian/Lembaga kemudian dilakukan lewat Rapat Koordinasi Dewan Pengarah INSW yang diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Kamis (4/07).
Rapat ini dipimpin oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dan dihadiri oleh Kepala Lembaga National Single Window Oza Olavia, serta sejumlah pejabat Eselon I dan Eselon II dari 18 Kementerian/Lembaga yang terkait dengan INSW.
Tujuan dari rapat ini adalah untuk mendorong penyelesaian isu strategis tahun 2023 dan membahas rencana isu strategis tahun 2024.
“Kalau kita bicara INSW, saya kira sudah sejak tahun 2006 yang lalu, sudah cukup panjang perjalanan sejarah dan saya kira para pelaku sejarahnya juga ada di sini sejak awal dulu itu," tutur Sesmenko Susiwijono dalam keterangan resmi, Jumat (5/7/2024).
"Kita patut bersyukur ini merupakan salah satu platform paling penting dari sisi Pemerintah yang cukup berhasil terutama di dalam mengintegrasikan seluruh layanan dari seluruh Kementerian/Lembaga yang terkait,” imbuhnya.
Dalam rapat tersebut, beberapa isu strategis tahun 2023 yang dibahas yakni harmonisasi kode pelabuhan/bandara, pembentukan dan penguatan Unit Layanan Single Window (ULSW), penyusunan Service Level Agreement (SLA) dan Business Continuity Plan (BCP) atas layanan INSW, serta tata kelola data dan informasi.
Platform INSW diketahui dikelola oleh Lembaga National Single Window (LNSW).
“Untuk yang terkait bagaimana INSW kita andalkan menjadi platform yang mendorong transformasi digital khususnya terkait layanan ekspor-impor dan logistik. Tadi Kepala LNSW, Bu Oza, sudah menyampaikan laporan lengkapnya, progres yang sangat bagus sekali, beberapa fitur baru yang ada kita dorong untuk terus dikembangkan oleh LNSW dan seluruh K/L terkait,” ujar Sesmenko Susiwijono.
Kemudian, pembahasan dilanjutkan dengan usulan isu strategis tahun 2024 diantaranya yaitu mendorong K/L yang terintegrasi untuk melakukan penerapan manajemen risiko dalam memberikan pelayanan dan melakukan pengawasan menggunakan Indonesia Single Risk Management (ISRM).
Kemudian, LNSW bersama K/L agar membangun kanal komunikasi terintegrasi untuk dapat memberikan layanan yang komprehensif kepada pelaku usaha.
LNSW juga akan menyusun Business Continuity Plan (BCP) terkait integrasi layanan SINSW dan K/L menyusun BCP atas masing-masing layanan yang terintegrasi dalam SINSW, penegasan posisi INSW pada Revisi PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, serta penegasan posisi INSW pada konsep Rperpres Logistik.
Selain itu, para perwakilan Kementerian /Lembaga yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut turut menyampaikan apresiasinya atas kinerja LNSW yang telah mengintegrasikan sistem dan proses bisnis dari berbagai Kementerian /Lembaga di bidang ekspor, impor dan logistik, serta menyampaikan progres capaian isu strategis tahun 2023 dan bahasan isu strategis tahun 2024 di K/L masing-masing.
“Paling tidak, inisiatif INSW ini memberikan testimoni kepada kita bahwa kita bersama-sama bisa mengintegrasikan seluruh sistem layanan, khususnya di dalam konteks layanan ekspor-impor,” pungkas Sesmenko Susiwijono. (rpi)
Load more