Jakarta, tvOnenews.com - Setelah sempat turun di bulan Mei 2024, pertumbuhan kinerja penjualan eceran pada Juni 2024 diperkirakan meningkat. Hal ini terlihat dari perkiraan angka Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2024 yang mencapai 232,8 atau tumbuh 4,4 persen (yoy).
Hal tersebut terungkap dari Survey Penjualan Eceran terbaru yang dirilis oleh Bank Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan IPR Juni 2024 tumbuh secara bulanan sebesar 2,1 persen (mtm). Sebelumnya, pada bulan Mei 2024, IPR sempat terkontraksi sebesar 3,5 persen (mtm).
"Kinerja penjualan eceran pada Juni 2024 diprakirakan meningkat," kata Asisten Gubernur BI Departemen Komunikasi, Erwin Haryono dalam keterangan tertulis yang dirilis Selasa (9/7/2024).
Dia menjelaskan, meningkatnya penjualan eceran didorong oleh Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Subkelompok Sandang, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
"Peningkatan tersebut didorong oleh Subkelompok Sandang, Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau, sejalan dengan peningkatan aktivitas saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha dan periode libur sekolah," kata Erwin Haryono
Kontraksi Mei
Sementara pada Mei 2024, IPR tercatat sebesar 228,1 atau secara tahunan tumbuh 2,1 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi secara tahunan. Peningkatan didorong oleh Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Suku Cadang dan Aksesori.
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan mengalami kontraksi sebesar 3,5 persen (mtm) sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca-HBKN Idulfitri. Kontraksi lebih dalam tertahan oleh beberapa kelompok yang masih tumbuh positif, yaitu Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
Dari sisi harga, tekanan inflasi 3 bulan yang akan datang pada Agustus 2024 diprakirakan menurun.Sementara inflasi 6 bulan yang akan datang pada November 2024 diprakirakan meningkat.
"Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Agustus 2024 yang tercatat sebesar 136,4, lebih rendah dari IEH pada periode sebelumnya yang mencapai 142,5," jelas Erwin Haryono.
Dia menjelaskan, penurunan IEH Agustus 2024 tersebut didorong oleh strategi potongan harga pada event Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI). Sementara itu, IEH November 2024 tercatat sebesar 144,8, lebih tinggi dari IEH periode sebelumnya sebesar 142,0. (hsb)
Load more