Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat Tata Kota, Nirwono Joga menyoroti pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI Jakarta, Joko Agus Setyono terkait meminta anggaran Rp600 triliun untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global.
Menurut Nirwono, anggaran milik Jakarta adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terbesar di Indonesia, sehingga dimanfaatkan untuk fokus atasi banjir saja dulu.
Secara tersirat dia menyatakan tidak usah muluk-muluk mengharap anggaran Rp600 triliun apabila masalah utama Jakarta saja tidak bisa diselesaikan dari tahun ke tahun.
"APBD DKI Jakarta adalah terbesar di seluruh provinsi dan kota di Indonesia, dengan wilayah tidak terlalu luas dibandingkan provinsi lain. Yang dibutuhkan adalah fokus penggunaan APBD yang tepat sasaran sesuai target kota (global cities index)," jelas Nirwono, saat dihubungi media, Rabu (10/7/2024).
"APBD DKI Jakarta difokuskan dulu pada dua hal, yakni program pengendalian banjir dan penyediaan air bersih, dan program mengatasi kemacetan lalu lintas dan pengurangan polusi udara dalam lima tahun ke depan harus berkurang signifikan," tegas dia.
Sementara itu, Nirwono menyoroti, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Khusus Jakarta (RKP DKJ) 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 harus sudah tergambarkan rincian APBD dengan jelas.
"APBD yang akan digunakan untuk pengendalian banjir dan pengurangan kemacetan lalu lintas, di samping itu program-program terkait dengan pemenuhan indeks kota global," ungkapnya.
Maka, agar implementasi Jakarta kota global dapat terealisasikan perlu memasukkan aspek program kerja seperti program peningkatan aktivitas bisnis atau pengembangan kawasan tematik investasi.
Kemudian program peningkatan kualitas sumber daya manusia, seperti optimalisasi dunia pendidikan, sekolah bertaraf global.
"Program pertukaran informasi, optimalisasi media massa arus utama, program pertukaran budaya seperti kegiatan atau kompetisi olahraga dan pertunjukan senia budaya bertaraf internasional," tuturnya.
"Program interaksi politik, melibatkan Kedubes dan lembaga internasional di Jakarta," tandas dia.
Sebelumnya, Joko Agus Setyono menegaskan jika Jakarta ingin menjadi kota global maka membutuhkan anggaran sebesar Rp600 triliun untuk merealisasikannya.
Joko mengatakan besaran anggaran tersebut merupakan hasil kalkulasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta.
"Ada beberapa hal yang memang menurut kami kalau Jakarta dituntut menjadi kota global, tentunya memerlukan anggaran yang cukup besar," jelas dia, melansir acara Sosialisasi UU Nomor 2 Tahun 2024, dikutip dari YouTube, Rabu (10/7/2024).
"Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta telah mengkalkulasi atau menghitung sebenarnya kebutuhan kita untuk bisa setara dengan kota-kota global lainnya di dunia membutuhkan anggaran sekitar Rp600 triliun," sambung dia. (agr/rpi)
Load more