"Jadi kita tidak harus takut dengan itu, karena labor cost di Vietnam naik, labor cost di China naik, dan Indonesia dengan bonus demografi, itu adalah waktu untuk kita memanfaatkan," kata Airlangga.
Di samping itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa nilai tambah dari baja nasional juga merupakan hal yang penting.
"Nilai tambah penting, sehingga kita tidak menghitung barang dari kilo saja, tetapi dari total package daripada proyek," katanya
Airlangga berharap agar konstruksi baja nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Saya ingin agar kita berkomitmen menjadi konstruksi baja, menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.
Sebagai informasi, Ketua The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) atau Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia Purwono Widodo menyebutkan bahwa kebutuhan baja untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga tahap akhir mencapai total 9,5 juta ton.
Pembangunan IKN tahap awal membutuhkan sekitar 500.000 hingga 700.000 ton baja. Kebutuhan baja akan meningkat pada tahap pembangunan selanjutnya dengan perkiraan lebih dari 1 juta ton.
Load more