Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah anomali pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan indek acuan baru bagi pelaku pasar yang diberi nama "IDX Cyclical Economy 30", terhitung sejak Sabtu (13/7/2024). Indeks baru yang disingkat dengan ECONOMIC30 ini akan mulai dihitung dan didistribusikan pada hari Senin (15/7/2024).
Indeks baru ini diharapkan bisa menjadi acuan yang lebih andal bagi pelaku pasar di tengah anomali pergerakan IHSG. IDX Cyclical Economy 30 diharapkan bisa lebih andal daripada indeks 45 saham teraktif dalam indeks LQ45.
Bayangkan saja, sejak awal tahun hingga 12 Juli 2024, indeks LQ45 tercatat mengalami koreksi hingga 5,17 persen. Padahal di saat yang sama, IHSG terpantau mencatatkan penguatan tipis 0,75 persen.
"Indeks ini mengukur kinerja harga dari 30 saham cyclical berdasarkan subsektor dari IDX Industrial Classification (IDXIC) yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik," jelas Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Dia menjelaskan, IDX Cyclical Economy 30 mencakup saham dari berbagai sektor cyclical yang dikenal memiliki kinerja yang signifikan dipengaruhi oleh perubahan siklus ekonomi, termasuk di antaranya sektor finansial, barang konsumen nonprimer, hingga infrastruktur.
Tahapan awal penentuan konstituen indeks IDX Cyclical Economy 30 adalah dengan mengecualikan saham yang tercatat pada Papan Pemantauan Khusus, memilih saham yang selalu diperdagangkan selama 12 bulan terakhir, dan saham yang sesuai dengan klasifikasi saham cyclical berdasarkan subsektor IDXIC.
Selanjutnya, dipilih 30 saham yang memiliki peringkat tertinggi berdasarkan faktor nilai transaksi, frekuensi transaksi, kapitalisasi pasar free float, keterwakilan masing-masing sektor cyclical, dan fundamental. Penghitungan indeks IDX Cyclical Economy 30 menggunakan metode Adjusted Market Capitalization Weighted yang disesuaikan berdasarkan rasio free float dan menerapkan pembatasan bobot saham (cap) paling tinggi sebesar 25 persen yang disesuaikan pada saat evaluasi.
"Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 1 Maret 2019 dengan nilai awal 100," jelas Kautsar.
Jadi Acuan
Pada masa mendatang, indeks IDX Cyclical Economy 30 dapat dijadikan acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks, seperti reksa dana indeks maupun Exchange Traded Fund (ETF) indeks, sehingga investor dapat lebih mudah berinvestasi pada saham-saham sektor cyclical dan dapat memanfaatkan strategi diversifikasi yang ditawarkan oleh indeks IDX Cyclical Economy 30.
Lebih lanjut dia menjelaskan, evaluasi berkala indeks IDX Cyclical Economy 30 terdiri dari Evaluasi Mayor dan Minor. Evaluasi Mayor yang bertujuan untuk pemilihan serta pembobotan ulang konstituen indeks, akan dilakukan pada akhir Februari dan Agustus. Sedangkan Evaluasi Minor yang bertujuan untuk memperbarui faktor free float serta melakukan pembatasan ulang bobot saham, akan dilakukan pada akhir Mei dan November.
"Hasil evaluasi indeks berlaku efektif pada Hari Bursa pertama bulan berikutnya," jelas Kautsar. (hsb)
Load more