Jakarta, tvOnenews.com - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil memproduksi batubara sebesar 77,8 juta ton. Kinerja produksi ini kembali memperkuat posisi perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia, yang baru saja memasuki usia ke - 51 tahun ini.
Pada tahun 2023, BUMI berhasil mencatat kinerja positif dengan pertumbuhan produksi batubara hingga 8,2 persen, dari 21,9 juta ton di 2022 menjadi 77,8 juta ton.
Jumlah produksi batu bara tersebut dikontribusikan oleh entitas anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia di tengah perekonomian dunia yang masih menghadapi perlambatan pertumbuhan akibat tantangan ekonomi global.
“Kami berupaya mempertahankan kelangsungan usaha perseroan dan memetakan rencana-rencana realistis untuk dilakukan di tahun-tahun mendatang, sehingga mampu memperkuat kinerja, baik secara operasional maupun finansial," kata Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (15/7/2024).
Selain terus menguatkan komitmen mendukung ketahanan energi dan kontributor perekonomian negara, BUMI terus berupaya memberikan manfaat bagi lingkungan.
"Perseroan selalu memastikan kegiatan usaha dikelola secara tepat sasaran, transparan, dan berfungsi optimal dengan menerapkan praktik-praktik Good Corporate Governance (GCG) yang terintegrasi dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG),” kata Adika Nuraga Bakrie.
Dia mengaku, BUMI senantiasa memastikan seluruh kegiatan usaha dijalankan dalam koridor hukum yang berlaku dengan menghormati dan memenuhi hak seluruh pemangku kepentingan.
Komitmen BUMI untuk selalu memenuhi syarat Domestic Market Obligation atau DMO merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah yang ditetapkan, katanya.
BUMI juga terus melakukan efisiensi biaya secara konsisten, meningkatkan produktivitas, menyelaraskan strategi dan kinerja entitas anak usaha, serta menyempurnakan penggunaan digitalisasi hingga level operasional.
“Dengan fondasi bisnis dan infrastruktur keuangan yang semakin kuat kami optimis Perseroan dapat meraih pertumbuhan yang positif dan membanggakan di masa yang mendatang,” kata Adika Bakrie.
Tantangan Global
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) akhir Juni lalu, BUMI menyampaikan bahwa jumlah produksi selama 2023 tercatat meningkat dengan penyerapan terbesar di pasar domestik diikuti ekspor ke Tiongkok dan India.
Di tengah gejolak perekonomian dunia yang masih belum sepenuhnya pulih, serta berbagai dinamika yang mempengaruhi industri pertambangan, batubara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia, menjadi penopang penting pertumbuhan ekonomi tanah air, serta mendukung ketahanan energi nasional.
Perubahan iklim drastis, kebijakan suku bunga tinggi, serta penurunan harga merupakan beberapa contoh faktor yang menyebabkan permintaan batubara mengalami tekanan selama 2023.
Kendati demikian, produksi batubara nasional pada 2023 mencapai 775,2 juta ton, jauh melebihi target yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 694,5 juta ton. (ant)
Load more