Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, tidak pernah menyangka akan mendapatkan penghargaan bergengsi Order of Union, dari Uni Emirat Arab.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Royal Highness, Mohammed bin Zayed al Nahyan (MBZ), dalam suatu momen yang penuh kehormatan saat kunjungannya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di UEA, Rabu, 17 Juli 2024 kemarin.
Meski sudah tahu akan mendapat tanda kehormatan, tapi Luhut mengaku diberitahu mengenai kapan itu akan diberikan.
"Sebelum berkunjung ke Uni Emirat Arab kali ini, saya sudah dapat kabar tentang pemberian penghargaan dari Royal Highness, Mohammed bin Zayed al Nahyan untuk saya. Tetapi saya tidak diberitahu kapan penghargaan itu akan diserahkan," tulis Luhut, dikutip Jumat (19/7/2024).
Setelah menyaksikan Presiden Joko Widodo menerima penghargaan sipil tertinggi Order of Zayed, Luhut terkejut ketika beberapa waktu kemudian dirinya menerima Order of Union.
Di hadapan Presiden, Menko Marves RI tak menyangka akan menerima seperangkat medali emas lengkap dengan lencananya.
"Beliau (Presiden MBZ) berkata bahwa penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas upaya tulus dalam memperkuat hubungan strategis antara UAE dan Indonesia," ungkapnya.
Penghargaan setinggi itu, diakui Luhut tidak pernah terbayang olehnya yang hanya seorang Menteri.
Terlebih, Luhut mengatakan bahwa tanda kehormatan tersebut selevel Presiden atau Raja.
"Kalau boleh jujur, saya tak pernah menyangka bisa mendapatkan penghargaan setinggi ini. Karena sepengetahuan saya, kriteria penerima penghargaan Order of Union begitu tinggi. Harus selevel Presiden atau Raja, sementara saya hanyalah seorang menteri," tuturnya.
Momen itu mengingatkan Luhut pada pembicaraan empat mata dengan Royal Highness sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo.
Menteri berusia 76 tahun itu seolah ingin menceritakan betapa dekatnya ia dengan Presiden Mohammed bin Zayed al Nahyan.
"Kalau dipikir-pikir pembicaraan kami saat itu seperti dua kawan yang terasa seperti saudara. Hanya sedikit kami berbincang mengenai perkembangan kerjasama bilateral Indonesia dan UAE, selebihnya beliau banyak bertanya tentang kabar keluarga serta kondisi kesehatan saya pasca sakit," ceritanya.
Luhut juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan selama masa pemulihan sakitnya di Singapura.
Dalam refleksi perjalanan 10 tahun membina hubungan kerjasama bilateral Indonesia dan UAE, Luhut terus menekankan pentingnya rasa persaudaraan.
"Selama 10 tahun perjalanan membina hubungan kerjasama bilateral antara Indonesia dengan UAE, saya belajar satu hal yang penting. Bahwa rasa persaudaraanlah yang membuat hubungan keduanya saling menguntungkan," ujarnya.
Oleh sebab itu, Luhut berharap hubungan baik RI-UEA dapat menjadi inspirasi bagi negara lain dalam menciptakan perdamaian dunia.
Jokowi dan Prabowo Terima Order of Zayed
Dengan penghargaan Order of Union, Luhut telah mengukir prestasi yang luar biasa dalam memperkuat hubungan strategis antara Indonesia dan Uni Emirat Arab.
Gelar tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua negara dan menginspirasi kerjasama internasional yang harmonis.
Sebelum Luhut, Jokowi menerima penghargaan sipil tertinggi Order of Zayed dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Qasr Al Watan, Abu Dhabi.
Jokowi menerima penghargaan Order of Zayed sebagai bentuk pengakuan atas upaya untuk memperkuat hubungan erat antara kedua negara dan meningkatkan kerja sama bilateral selama menjadi presiden.
Namun, penghargaan tinggi itu jauh sebelumnya telah diterima terlebih dahulu oleh Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Prabowo menerima penghargaan saat bertemu dengan pemimpin Uni Emirat Arab (UEA), Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin, 13 Mei 2024.
Tercatat, hanya segelintir tokoh penting dunia pernah menerima penghargaan tersebut, antara lain Xi Jinping dari Tiongkok, Narendra Modi dari India, Vladimir Putin dari Rusia. (rpi)
Load more