Wamen Yuliot melanjutkan, investasi perkebunan tebu dan industri gula di Merauke saat ini pengembangannya sudah masuk klaster tiga dari lahan tebu dengan luas 2 juta hektare (ha).
Karena itu, pembebasan bea importasi mesin diharapkan dapat memacu swasembada gula Indonesia, serta mempercepat suksesnya proyek megaproyek tersebut.
"Ada lima pabrik yang akan dibangun dan terintegrasi dengan bioetanol. Sudah disiapkan infrastruktur dan pendanaan oleh pelaku usaha untuk pelatihan di Kabupaten Merauke agar masyarakat setempat terlibat," ujar Wamen Yuliot.
"Selain itu, juga telah dibangun Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dan kerja sama dengan Sugar Research Australia (SRA),” imbuhnya.
Diketahui bahwa total rencana investasi perkebunan tebu terintegrasi pada swasembada gula dan bioetanol klaster tiga mencapai 5,62 miliar dolar AS atau setara Rp83,27 triliun.
Investasi itu terdiri dari perkebunan tebu dengan teknologi mekanisasi pertanian sebesar Rp29,2 triliun, pembangunan lima pabrik gula dan bioetanol sebanyak Rp53,8 triliun.
Ditambah dengan pembangunan pusat pelatihan sumber daya manusia senilai Rp120 miliar serta proyek fasilitas riset dan inovasi mencapai Rp150 miliar per tahun.
Load more