Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di kisaran 3,05%, dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%.
Dari sektor pendanaan, DPK BRI tercatat tumbuh 11,61% YoY menjadi sebesar Rp1.389,66 triliun.
Dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan (CASA) tumbuh 7,66% YoY menjadi Rp877,90 triliun, di mana porsi CASA mencapai 63,17% dari total DPK BRI.
Sunarso menyampaikan, komitmen BRI untuk terus melayani seluruh lapisan masyarakat direalisasikan melalui strategi hybrid bank salah satunya dengan menghadirkan AgenBRILink yang hingga akhir Juni 2024 terdapat 993 ribu AgenBRILink yang tersebar di lebih dari 61 ribu desa.
Jumlah AgenBRILink tersebut telah mengcover lebih dari 80% dari total desa di Indonesia.
Adapun volume transaksi AgenBRILink selama Januari hingga Juni 2024 telah mencapai sebesar Rp767 triliun atau tumbuh 13,6% YoY.
Di sisi lain, perseroan juga terus memperkuat ekosistem super apps BRImo sebagai salah satu strategi transformasi digitalnya.
Load more