Jakarta, tvOnenews.com - Kontribusi Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap investasi terus meningkat. Selama enam bulan bulan pertama 2024 (Semester I-2024), terdapat 2,4 juta proyek UMK dengan nilai investasi mencapai Rp127 triliun.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pada periode Januari-Juni 2024, proyek UMK berhasil menyerap 4,69 juta tenaga kerja.
Dari proyek usaha mikro kecil di Semester I-2024 tersebut, Bahlil menyebut masih didominasi oleh sektor perdagangan dan reparasi senilai Rp46,5 triliun. Selanjutnya, sektor jasa berkontribusi Rp24,8 triliun, hotel dan restoran senilai Rp13 triliun, konstruksi sebesar Rp11,9 triliun, dan tanaman pangan sebesar Rp7 triliun.
Sedangkan apabila dirinci berdasarkan lokasi, Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan progres perkembangan investasi UMK terbesar, dengan nilai proyek sebesar Rp22,1 triliun.
Di luar UMK, BKPM mencatat investasi di bulan Januari-Juni 2024 (semester I) yang terealisasi sebesar Rp829,9 triliun dan berhasil menyerap sebanyak 1,225 juta tenaga kerja.
Penyerapan tenaga kerja tersebut didominasi melalui penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan nilai investasi sebesar Rp408,2 triliun dan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 738.202. Sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA) terealisasi di semester I sebesar Rp421,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 486.840 orang.
Kredit Perbankan
Meski nilai investasi proyek UMK relatif kecil, dari sisi penyerapan tenaga kerja, Bahlil mengaku besarnya kontribusi sektor UMK yang mencapai 4,69 juta tenaga kerja. Oleh sebab itu, dia berharap perbankan bisa meningkatkan pemberian fasilitas pemberian kredit atau permodalan kepada sektor UMK.
Load more