Jakarta, 18/5 - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik merger antara dua perusahaan rintisan Indonesia, Gojek dan Tokopedia, dalam sebuah entitas gabungan Grup GoTo. Meski demikian, BEI belum menerima dokumen permohonan pencatatan baik dari Gojek, Tokopedia ataupun entitas gabungan Gojek-Tokopedia mengenai rencana penawaran saham perdana (initial Public Offering/IPO).
"Kami menyambut baik pengumuman merger antara Gojek dan Tokopedia dengan harapan hal tersebut akan memberikan manfaat yang luas baik kepada perusahaan dan industri baik pada tingkat nasional maupun global," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Selasa.
Terkait rencana IPO, Nyoman menyampakan sampai saat ini BEI belum menerima dokumen permohonan pencatatan baik dari Gojek, Tokopedia ataupun entitas gabungan Gojek-Tokopedia.
Sebagai bursa, lanjut Nyoman, tentunya pihaknya akan selalu siap menerima dan memproses seluruh permohonan perusahaan yang berencana untuk IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI.
"Namun sebagaimana kita ketahui bahwa IPO merupakan sebuah keputusan perusahaan yang bersifat strategis, dengan demikian sebuah perusahaan tentu harus mempertimbangkan dengan masak dan mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat, termasuk aksi korporasi yang dilakukan sebelum IPO," ujar Nyoman.
Menjadi perusahaan yang tercatat di papan utama menurutnya, adalah tujuan dari semua perusahaan di Indonesia. Terkait kebutuhan pengaturan baru sebagaimana telah diketahui dan disampaikan sebelumnya, BEI telah dan senantiasa melakukan beberapa pengembangan yang dapat mendukung kegiatan IPO dan pencatatan di Indonesia, termasuk bagi perusahaan di bidang teknologi.
Beberapa hal yang telah dan sedang BEI lakukan salah satunya melakukan pengembangan terhadap klasifikasi perusahaan melalui peluncuran IDX-IC (IDX-Industrial Classification) dan sudah berlaku mulai 25 Januari 2021 lalu.
Dengan adanya klasifikasi baru tersebut diharapkan lebih menggambarkan sektoral dan industri dari para perusahaan tercatat.
BEI juga sedang dalam tahapan penyelesaian pengembangan Peraturan Bursa no. I-A dan berdiskusi bersama OJK dalam rangka pengembangan regulasi terkait multiple voting shares (MVS).
"Beberapa hal tersebut di atas diharapkan dapat mengakomodasi perusahaan yang memang layak tercatat di papan utama untuk dapat tercatat di papan utama serta sebagai upaya Bursa Efek Indonesia dalam rangka merespons perkembangan dunia bisnis saat ini," kata Nyoman.
Merger Gojek-Tokopedia
Diketahui, Dua perusahaan rintisan Indonesia, Gojek dan Tokopedia mengumumkan Grup GoTo, yang mengkombinasikan layanan mereka masing-masing.Dikutip dari siaran pers, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo akan menjabat sebagai CEO Grup GoTo, sementara Presiden Tokopedia Patrick Cao sebagai Presiden GoTo.
Kevin Aluwi dan William Tanuwijaya masing-masing akan tetap sebagai CEO Gojek dan CEO Tokopedia.
"Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dengan dibentuknya Grup GoTo serta menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial. Mitra driver Gojek akan memiliki peluang pendapatan yang lebih besar antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia, sementara penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis akan mendapatkan berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya. Hadirnya Grup GoTo juga akan memungkinkan kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara," kata Andre, Senin.
Berdasarkan informasi yang diterima, GoTo akan menggabungkan layanan e-commerce, pengiriman barang, transportasi dan keuangan.Â
"Ke depannya, Grup GoTo akan berkontribusi lebih dari 2 persen kepada total PDB Indonesia dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi. Kami sangat bersemangat untuk memulai babak berikutnya dari sejarah bisnis kami dan akan terus berinovasi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif di setiap sektor yang tersentuh teknologi kami," kata Patrick.
Grup GoTo mengantongi Gross Transaction Value (GTV) lebih dari 22 miliar dolar Amerika Serikat tahun lalu, sementara jumlah transaksi lebih dari 1,8 miliar pada 2020. Untuk pengguna aktif bulanan, GoTo memiliki lebih dari 100 juta pengguna.
GoTo juga berencana untuk mengembangkan bisnis ke negara-negara tempat Gojek beroperasi.Grup GoTo mendapatkan dana dari beragam investor, antar lain Alibaba Group, Astra International, Google, JD.com, Telkomsel, Temasek, Tencent, Facebook, PayPal dan SoftBank Vision Fund 1. (ito/ant)
Load more