Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah tren penurunan produksi minyak dan gas bumi (migas), pemerintah telah menetapkan target produksi 1 juta barel minyak per hari (bopd) dan 12 billion cubic feet (BCF) di tahun 2030.
Untuk mencapai target ambisius ini, pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyiapkan sejumlah jurus dan strategi andalan baik strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Hal tersebut diungkapkan Menteri ESDM Arifin Tasrif pada acara temu media di Kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/8/2024). Adapun strategi jangka pendek adalah dengan meningkatkan produksi dari lapangan-lapangan eksisting ditambah penggunaan Enchanced Oil Recovery (EOR).
Untuk strategi jangka menengah, yaitu transformation R-to-P serta full scale EOR dan Waterflood. Yang terdiri dari percepatan proyek 125 POD/OPL/OPLL baru, percepatan POD 58 undeveloped discoveries, percepatan 55 lapangan CEOR.
Selain itu, pengembangan wilayah kerja (WF) melalui strategic alliance, full scale EOR Minas, serta dengan mendorong investasi hulu migas China ke Indonesia.
Sementara strategi jangka panjang adalah dengan eksplorasi dan pengembangan migas non konvensional, yang meliputi pengeboran eksplorasi targeting giant prospect dengan rata-rata 54 sumur per tahun, serta dengan melakukan kerja sama migas non konvensional dengan pemain besar dunia seperti EOG, Resources, CNPC, dan lainnya.
Load more