Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah aksi jual besar - besaran di pasar saham global sejak akhir pekan lalu, tren penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan tertahan.
Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas menilai, sebenarnya IHSG masih dalam tren bullish (menguat) dan berpotensi menguat hingga ke level 7.374. Namun, faktor eksternal diperkirakan akan menahan laju penguatan indeks dan membuka peluang terjadinya konsolidasi.
"IHSG masih mengalami konsolidasi untuk jangka pendek dalam kisaran 7.207 - 7.354, dan masih berpotensi melanjutkan penguatan ke are resisten 7.373, selagi tren masih bullish," seperti dikutip dari riset BRI Danareksa Sekuritas.
Meski masih dalam tren menguat atau bullish, pelaku pasar diminta waspada jika terjadi penurunan IHSG hingga di bawah support level 7.213.
Di tengah ancaman koreksi, dua saham masih direkomendasikan untuk menjadi pilihan bagi investor yakni saham PT Indika Energy Tbk (INDY) dan saham PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL).
Saham INDY yang terakhir ditutup di level Rp1.360 direkomendasikan beli dengan target harga di level Rp1.420 - Rp1.485. Sementara level stop loss saham INDY berada di level Rp1.285.
Selanjutnya saham SMIL yang terakhir ditutup pada level Rp304 direkomendasikan beli dengan target harga Rp318 - RP345. Level stoploss untuk saham SMIL berada di level Rp280.
Ancaman Resesi
Selain dua saham yang direkomendasik beli, Tim Riset BRI Danareksa merekomendasikan investor untuk menghindari saham ACES dan AMRT yang direkomendasikan jual, dengan target harga penurunan masing - masing ke level Rp705 dan Rp2.650.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, IHSG melemah sebesar 17,86 poin atau turun sebesar 0,24 persen dan ditutup di 7.308,12. Sebanyak 295 saham turun, 255 saham tidak berubah, dan 240 saham naik.
Sementara bursa saham di Amerika Serikat terpantau anjlok menyusul adanya ancaman resesi, dimana indeks Dow Jones ditutup melemah 1,51 persen. Sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi masing - masing 1,84 persen dan 2,43 persen. (hsb)
Load more