Dari sisi pengeluaran, Konsumsi Rumah Tangga tumbuh sebesar 4,93 persen (yoy) didorong oleh periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah yang lebih panjang. Selain itu, daya beli masyarakat terjaga seiring dengan terkendalinya inflasi, kenaikan gaji ASN, pemberian gaji
ke-13 dengan tunjangan kinerja 100 persen, serta penciptaan lapangan kerja baru yang lebih besar di awal tahun 2024 sebesar 3,55 juta.
Sementara, konsumsi Pemerintah tumbuh positif sebesar 1,42 persen, meskipun basisnya sangat tinggi pada periode yang sama tahun lalu (10,47 persen). Hal ini terutama didukung oleh penyerapan Belanja Modal dan Belanja Barang yang cukup tinggi, masing-masing sebesar 39,5 persen
dan 6,1 persen.
Tingginya pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan II tahun lalu terutama karena THR dan gaji 13 ASN yang diberikan pada bulan April dan Juni, sementara di tahun ini diberikan pada bulan Maret dan Juni.
Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto) tercatat tumbuh menguat sebesar 4,43 persen (yoy) ditopang oleh kinerja pertumbuhan investasi bangunan yang tumbuh 5,31 persen. Penyerapan belanja modal pemerintah yang tinggi terkait penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional
(PSN), termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan investasi.
Kinerja ekspor barang dan jasa pada triwulan II-2024 tumbuh tinggi 8,28 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,37 persen. Ekspor barang mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,73 persen, terutama didorong oleh peningkatan ekspor komoditas besi baja
dan bahan bakar mineral di mana secara volume tumbuh masing-masing sebesar 21,6 persen dan 8,3 persen.
Sementara itu ekspor jasa tumbuh 14,24 persen (yoy) terutama ditopang oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang tumbuh sebesar 17,32 persen. (hsb)
Load more