"Makan bergizi tidak berdiri tunggal. Makan bergizi adalah hilir, hulunya adalah ada bawang, ada cabai, ada beras, ada telur, ada ikan, ada ayam. Semuanya diharapkan dapat dipenuhi dalam negeri. Jika seluruh bahannya dipenuhi dari dalam negeri, maka bisa memberikan keuntungan untuk petani," tuturnya.
Bamsoet juga menyoroti pentingnya program makan bergizi gratis dalam mendukung efektivitas proses belajar mengajar, mengingat 41% atau sekitar 18 juta anak di Indonesia pergi ke sekolah dengan perut kosong.
Program ini juga diharapkan dapat mengatasi masalah kelaparan dan malnutrisi di Indonesia. Berdasarkan laporan Global Hunger Index 2023, Indonesia berada di peringkat ke-77 dengan skor 17,6 dari 125 negara.
"Selain mengatasi kelaparan, program makan bergizi gratis juga bisa mengatasi berbagai permasalahan gizi buruk. Pada tahun 2024 ini diperkirakan sekitar 6,5% dari populasi mengalami kekurangan gizi atau undernourished yang melibatkan kurang lebih 17,7 juta orang. Menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia Tenggara," jelas Bamsoet.
Dengan upaya peningkatan produksi pangan dan pelaksanaan program makan bergizi gratis, diharapkan dapat tercapai kesejahteraan yang lebih merata bagi masyarakat Indonesia, terutama anak-anak yang membutuhkan asupan gizi seimbang. (rpi)
Load more