Negara-negara ASEAN menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Jepang untuk penguatan kerja sama pembangunan pertanian ramah lingkungan melalui Proyek Kerja Sama Pertanian Hijau.
Prihasto menambahkan bahwa Indonesia menilai pentingnya kerja sama dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor pertanian, sambil tetap menjaga produksi dan produktivitas pertanian.
“Terhadap isu perubahan iklim, Indonesia mendorong mitigasi GRK harus bersifat co-benefit, artinya upaya penurunan emisi GRK harus berbasis pada peningkatan produksi, tidak untuk mengurangi produksi,” ungkapnya.
Sebagai penutup, Prihasto menyatakan bahwa seluruh hasil kesepakatan pada pertemuan ini akan direkomendasikan kepada semua Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN untuk pengesahan lebih lanjut pada pertemuan ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) ke-46 yang akan dilaksanakan pada 24-25 Oktober 2024.
Dengan berbagai langkah ini, Indonesia berharap ASEAN dapat memperkuat kesiapsiagaan pangan menghadapi krisis yang mungkin terjadi di masa depan. (rpi)
Load more