Jakarta, tvOnenews.com - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) diklaim akan mengatasi kesenjangan antara Indonesia bagian barat dan timur yang selama ini timpang.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong meyakini IKN akan menjadi katalisator kesenjangan tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan ketika Kemkominfo mengajak sejumlah pemimpin redaksi media nasional dan lokal untuk meninjau langsung kesiapan IKN, menyambut peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
“Kami ingin meyakinkan teman-teman pemimpin redaksi bahwa IKN ini bukan hanya sekadar pemindahan ibu kota, tetapi juga upaya nyata untuk mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera,” kata Usman dikutip Rabu (7/8/2024).
Usman juga menyampaikan bahwa pembangunan IKN bakal dilakukan secara bertahap hingga tahun 2045.
Lebih lanjut, kata Usman, persiapan upacara HUT RI pada 17 Agustus 2024 nanti akan menjadi bagian dari tahapan tersebut.
Oleh sebab itu, fokus pemerintah saat ini adalah memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar penyelenggaraan agenda tahunan tersebut.
Usman menjelaskan, IKN memang dirancang menjadi pusat pertumbuhan baru yang nantinya mendorong pembangunan merata di seluruh wilayah Indonesia.
“IKN akan menjadi episentrum pembangunan Indonesia sentris, yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antara barat dan timur,” imbuhnya.
Konsep smart forest city IKN juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta menjadi contoh kota masa depan yang berkelanjutan.
Selain itu, pembangunan IKN juga diharapkan dapat mendorong terciptanya birokrasi yang lebih efisien dan efektif.
Sampai saat ini, salah satu yang ikonik dari IKN adalah Istana Presiden yang juga dijuluki Istana Garuda.
Menurut Usman, Garuda adalah simbol kebanggaan sekaligus mewakili Kebhinekaan Indonesia.
Pada acara HUT nanti, diharapkan kunjungan para pemimpin redaksi ini bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perkembangan pembangunan IKN dan diinformasikan secara luas ke publik.
“Kami ingin agar informasi yang benar dan akurat dapat disampaikan kepada masyarakat luas,” tutup Usman. (ant/rpi)
Load more