Apresiasi ini terutama diberikan terkait beberapa poin penting, yakni komitmen Indonesia terhadap disiplin fiskal; penurunan inflasi yang sesuai dengan kisaran target yang telah ditetapkan; dan kebijakan moneter yang berbasis data, upaya pendalaman pasar, serta penguatan efektivitas transmisi kebijakan moneter.
Poin penting lainnya adalah penguatan kerangka kebijakan makroprudensial, agenda pertumbuhan menuju status negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045, serta komitmen untuk mencapai target zero-emission pada 2060 dan langkah-langkah untuk membatasi emisi gas rumah kaca dan deforestasi.
Dalam laporannya, IMF memproyeksikan bahwa kinerja ekonomi Indonesia akan tetap tinggi, yaitu 5% pada 2024 dan 5,1% di tahun 2025.
Kendati ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai seperti volatilitas harga komoditas, perlambatan pertumbuhan di negara mitra dagang utama, dan dampak dari suku bunga global yang tinggi untuk waktu yang lama.
IMF juga merekomendasikan agar Indonesia mempertahankan kebijakan fiskal yang hati-hati, mengapresiasi stance kebijakan moneter yang diterapkan, melanjutkan reformasi untuk melindungi ketahanan sektor keuangan, mendukung pendalaman pasar keuangan, serta menjembatani kesenjangan struktural untuk mencapai potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dan inklusif demi mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Proyeksi positif IMF sejalan dengan penilaian Bank Indonesia yang memprediksi bahwa perekonomian Indonesia akan terus tumbuh dengan baik dan tetap berdaya tahan terhadap dampak negatif global.
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk mengatasi risiko ketidakpastian global sambil tetap menjaga independensi dalam mencapai tujuan yang diamanatkan oleh undang-undang.
Load more