Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menghijau mengikuti pergerakan positif di bursa saham Asia dan global pada perdagangan Jumat (9/8/2024) pagi.
Kondisi ini memberikan sentimen optimis bagi pelaku pasar di Indonesia yang terus memantau perkembangan ekonomi di dalam dan luar negeri.
Para investor diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat portofolio mereka, meski tetap harus berhati-hati terhadap faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi pasar.
IHSG dibuka menguat sebesar 24,85 poin atau 0,35% ke level 7.219,97. Sementara itu, Indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham unggulan naik 5,20 poin atau 0,58% ke posisi 904,97.
"IHSG hari ini (09/08) diprediksi bergerak menguat terbatas dalam range 7.145 sampai 7.260," kata Ratih Mustikoningsih, Financial Expert dari Ajaib Sekuritas, di Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk Juli 2024 mencapai 123,4, sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka 123,3.
Angka ini menunjukkan bahwa daya beli konsumen masih berada pada level optimis, didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
Namun, pertumbuhan daya beli yang minimal ini juga tercermin dalam penurunan penjualan mobil nasional. Gaikindo melaporkan bahwa pada Juli 2024, penjualan mobil secara wholesale turun 7,9% (yoy) menjadi 74,2 ribu unit, melanjutkan tren penurunan dari bulan sebelumnya yang turun 11,8% (yoy).
Meski demikian, secara bulanan, penjualan mobil naik 1,7% month to month (mom), setelah pada Juni 2024 mencatat pertumbuhan sebesar 2,3% (mom).
Secara kumulatif, penjualan mobil hingga Juli 2024 mengalami penurunan 17,5% (yoy) dengan total penjualan mencapai 482 ribu unit. Gaikindo menargetkan penjualan mobil di tahun 2024 bisa mencapai 1,1 juta unit.
Dari luar negeri, indeks utama Wall Street di Amerika Serikat menunjukkan penguatan yang signifikan setelah laporan klaim tunjangan pengangguran mingguan yang berakhir pada 3 Agustus 2024 menunjukkan penurunan ke level 233 ribu dari minggu sebelumnya yang berada di angka 250 ribu. Penurunan ini mengindikasikan bahwa inflasi di AS semakin melandai.
Selain itu, pelemahan nilai tukar yen terhadap dolar AS juga menjadi pendorong penguatan di pasar ekuitas global.
Dari Asia, para pelaku pasar memperhatikan data inflasi China untuk periode Juli 2024 yang diprediksi akan tetap rendah, mengindikasikan ekonomi yang masih lesu. Sebelumnya, pada Juli 2024, Bank Sentral China (PBOC) telah memangkas tingkat bunga pinjaman (LPR) dengan tenor 1 hingga 5 tahun ke level terendah dalam sejarah untuk mendorong daya beli.
Pada sesi pagi ini, bursa saham regional Asia menunjukkan penguatan, di antaranya indeks Nikkei yang naik 514,19 poin atau 1,48% ke level 35.345,30, indeks Hang Seng yang menguat 231,86 poin atau 1,37% ke level 17.123,69, serta indeks Shanghai yang naik 9,51 poin atau 0,33% ke level 2.879,40. Sementara itu, indeks Straits Times di Singapura libur memperingati hari nasional negara tersebut. (ant/rpi)
Load more