Guna mengakomodasi kenaikan transaksi yang besar itu, maka dibutuhkan infrastruktur digital yang andal dan daya tahan yang kuat.
"Apakah BI-FAST atau infrastruktur yang dijalankan oleh swasta seperti itu sanggup meng-handle transaksi yang naik 14 kali lipat? Kami meragukan," kata Ryan.
"Jadi kami di Bank Indonesia bilang kayaknya ini kita harus melakukan sesuatu agar kenaikan 14 kali lipat ini bisa dijawab dan direspons dengan baik oleh infrastruktur yang saat ini kita miliki," tambahnya.
Diketahui, nilai pembayaran digital Indonesia mencapai Rp59.410,73 triliun atau tiga kali lipat nilai produk domestik bruto (PDB) 2023
Angka tersebut tumbuh hingga 116,6 persen dibandingkan dengan tahun 2019.
Sementara hingga Juli 2024, transaksi QRIS terus tumbuh pesat 207,55 persen (yoy). Jumlah penggunaanya mencapai 51,43 juta dan jumlah merchant 33,21 juta.
Transaksi BI-RTGS juga tercatat meningkat 15,36 persen (yoy) mencapai Rp15.450 triliun.
Load more