Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, kembali buka suara mengenai jalur masuk impor tujuh komoditas ke wilayah timur Indonesia.
Menperin menegaskan, langkah tersebut perlu dilalukan supaya bisa memberikan dampak positif bagi industri lokal.
Pemindahan jalur impor diyakini bisa langsung meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
"Biar industri kita semakin kompetitif," kata Menperin Agus di Jakarta, dikutip Selasa (27/8/2024).
Tujuh komoditas yang dimaksud mencakup tekstil, keramik, alas kaki, pakaian jadi, kosmetik, elektronika, dan pakaian jadi lainnya.
Rencananya, pintu masuk untuk impor komoditas ini akan dialihkan ke daerah seperti Sorong di Papua Barat, Bitung di Sulawesi Utara, atau Kupang di Nusa Tenggara Timur.
"Jadi bukan diperketat. Masuk Indonesia silahkan, tapi untuk tujuh komoditas tersebut akan kita tetapkan pintu masuknya melalui pelabuhan yang ada di timur," jelasnya.
Agus juga menyampaikan keyakinannya bahwa Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mendukung usulan pemindahan jalur impor ini dan akan segera membawanya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bahannya sudah hampir selesai, dan insyaAllah lusa kami ke bapak presiden untuk minta rapat terbatas (ratas)," ungkap Agus.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengusulkan agar jalur masuk barang impor dipindahkan dari Pulau Jawa ke wilayah di luar Jawa. Tujuannya adalah untuk mengurangi banjirnya tujuh komoditas impor yang masuk ke Indonesia.
Zulkifli menjelaskan, saat ini sebagian besar barang impor masuk melalui pelabuhan-pelabuhan di Pulau Jawa.
Dengan memindahkan pelabuhan ke luar Jawa, biaya logistik akan meningkat sehingga harga jual barang impor tersebut ke konsumen juga akan terdampak.
"Tujuh item kalau memang di sini over kapasitas, (di) Jawa, maka bagusnya tujuh item ini, impornya masuk melalui pelabuhan-pelabuhan di luar Jawa, kan banyak," ujar Zulkifli.
Pemindahan jalur masuk impor ini merupakan langkah strategis yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Dengan dukungan berbagai pihak, kebijakan ini diharapkan segera terealisasi dan membawa manfaat bagi ekonomi Indonesia. (ant/rpi)
Load more