“Kami terus memperbaiki iklim investasi di Indonesia dengan menawarkan regulasi dan insentif yang menarik. Kami juga ingin mendengar langsung apa yang menjadi perhatian utama para pengusaha di Singapura untuk berinvestasi di Indonesia,” ungkap Rosan.
Pada pertemuan yang sama, Tan See Leng menyarankan agar lebih banyak sektor kerja sama dibuka dengan Indonesia, seperti di bidang gas alam, investasi tanker, dan bunker.
Menurutnya, penting bagi Indonesia dan Singapura untuk mendiskusikan tantangan yang dihadapi dalam implementasi carbon capture storage dan carbon market, yang masih relatif baru di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mempercepat kerja sama di sektor tersebut.
Pada hari yang sama, Rosan juga mengadakan pertemuan dengan beberapa pimpinan perusahaan dari Singapura. Pertemuan pertama dilakukan dengan SP Group untuk membahas investasi di jaringan listrik lintas negara. Selanjutnya, pertemuan dengan SingTel membahas investasi di sektor infrastruktur, data center, dan telekomunikasi.
Rosan juga bertemu dengan Sembcorp untuk membahas proyek investasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Ibu Kota Nusantara, kawasan industri Kendal (Sembcorp Urban), dan infrastruktur telekomunikasi di Batam. Selain itu, pertemuan juga dilakukan dengan ST Telemedia Global Data Center (STT GDC) untuk membahas rencana investasi di sektor data center.
Hari pertama kunjungan kerja di Singapura ditutup dengan pertemuan bersama Federasi Bisnis Singapura. Kunjungan kerja Menteri Investasi ini akan berlangsung selama tiga hari dari 26 hingga 28 Agustus 2024.
Kunjungan Rosan Roeslani ke Singapura menjadi langkah penting dalam upaya memperkuat investasi dan kerja sama bilateral di berbagai sektor strategis. Dengan target investasi yang ambisius, pemerintah Indonesia berharap dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi asing. (rpi)
Load more