Selain itu, Sri Mulyani menekankan bahwa landasan ekonomi makro Indonesia memberikan kredibilitas yang kuat, terutama dari sisi fiskal. Ini memungkinkan Indonesia menarik kembali arus modal saat terjadi ketidakpastian.
“Untuk itu, kita mengapresiasi untuk bisa membahas mengenai nilai tukar dan yield SBN, terutama pada situasi yang sangat dinamis, baik dari sisi global maupun dalam negeri,” tutupnya.
Di tengah ketidakpastian global, pemerintah tetap fokus menjaga stabilitas ekonomi, termasuk nilai tukar rupiah dan daya tarik surat berharga negara.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan mempertimbangkan risiko yang ada, Sri Mulyani optimistis fondasi fiskal Indonesia yang kuat akan mampu menavigasi tantangan ekonomi di tahun 2025. (rpi)
Load more