Namun, ia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai kontribusi tersebut.
"Realisasi investasi di sektor manufaktur mencapai 38,73% atau lebih dari Rp150 triliun," tambahnya.
Kemenperin juga menegaskan bahwa implementasi industri 4.0 telah memberikan dampak positif dalam hal keberlanjutan (sustainability) di sektor manufaktur, dengan meningkatkan efisiensi sumber daya, mengurangi limbah, dan meminimalkan dampak lingkungan.
"Pada skala makro, keberlanjutan dalam implementasi industri 4.0 mencakup berbagai dimensi, termasuk efisiensi sumber daya, pengurangan limbah, serta optimalisasi penggunaan energi dan material," jelasnya.
Andi menambahkan bahwa implementasi industri 4.0 dengan jaringan penciptaan nilai yang cerdas memungkinkan terciptanya siklus hidup produk yang tertutup dan simbiosis industri.
Hal ini memungkinkan koordinasi lebih efisien dalam aliran produk, material, energi, dan air sepanjang siklus hidup produk, serta antar pabrik.
"Keberlanjutan dalam industri 4.0 tidak hanya mencakup dimensi lingkungan, tetapi juga dimensi ekonomi dan sosial," tegasnya.
Load more