Tidak Kompetitif
Lebih lanjut Eddy Martono menjelaskan, saat ini industri kelapa sawit banyak menghadapi kebijakan yang kurang menguntungkan. Banyaknya potongan dan pungutan, baik berupa pungutan ekspor hingga bea keluar telah membuat harga CPO dari Indonesia menjadi tidak kompetitif.
"Saat ini industri (kelapa sawit atau CPO) harus menanggung beban hingga 138 dolar AS per metrik ton untuk berbagai pungutan mulai dari PE (pungutan ekspor), BK (bea keluar), hingga DMO (domestik market obligation," katanya.
"Saya baru ketemu dengan Indofood di Nigeria, ternyata mereka itu juga mengaku bahwa mereka membeli CPO-nya bukan dari Indonesia, karena harga (CPO) - nya yang lebih mahal.
Untuk menghadapi ketatnya persaingan di pasar internasional, Eddy Martono berharap pemerintah bisa melakukan fleksibilitas kebijakan fiskal untuk mendorong harga minyak sawit agar leibh kompetitif.
Load more