Jakarta, tvOnenews.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, perusahaan tambang milik negara, tengah mempersiapkan langkah besar dengan rencana mengakuisisi smelter milik anak perusahaan Tsingshan Holding Group, raksasa baja tahan karat asal China.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Antam untuk memperkuat posisinya dalam hilirisasi mineral dan mendukung pengembangan industri baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Rencana akuisisi ini dijelaskan oleh Direktur Utama Antam, Nicolas Kanter, dalam presentasi publik yang dilakukan pada Selasa (27/8).
Menurut Kanter, pengambilalihan smelter pemrosesan nikel milik Tsingshan Group akan menjadi langkah krusial dalam mewujudkan visi perusahaan sekaligus mendukung agenda hilirisasi yang tengah didorong oleh pemerintah Indonesia.
"Untuk mewujudkan hilirisasi mineral dan mendukung pengembangan ekosistem baterai EV di Indonesia, Antam berencana mengakuisisi smelter pemrosesan nikel milik Tsingshan Group," ungkap Nico Kanter di acara Public Expose, dikutip Rabu (28/8/2024).
Kanter menambahkan bahwa akuisisi ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas pengolahan nikel Antam, tetapi juga memperkuat rantai pasok domestik, yang pada akhirnya mempercepat pengembangan industri baterai EV di dalam negeri.
Penguasaan smelter tersebut akan memberi Antam akses lebih luas terhadap teknologi pemrosesan nikel yang lebih canggih, serta meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.
Selain rencana akuisisi ini, Antam juga terus berupaya memperluas operasi hilirnya. Dalam semester pertama 2024, Antam mencatat kinerja yang solid dengan penjualan bersih mencapai Rp23,19 triliun, meningkat 7 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh penjualan dalam negeri yang mencapai Rp21,12 triliun, atau sekitar 91 % dari total penjualan bersih perusahaan.
Dengan rencana akuisisi smelter Tsingshan Group, Antam menunjukkan komitmennya untuk memperkuat posisinya dalam industri hilir dan mendukung pengembangan sektor baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Langkah ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perusahaan dan industri nasional secara keseluruhan. (rpi)
Load more